"Saya optimistis Batik Jatim punya masa depan yang cerah. Terlebih saat ini batik telah menjadi gaya hidup. Saya berharap event ini dapat mendorong industri batik Jatim bisa bangkit usai pandemi," katanya.
Selain berfokus pada batik, dalam event ini juga digelar berbagai kegiatan. Diantaranya bazar UMKM, diskusi buku Canthing Bhayangkara Bumi Jawi Wetan, serta peragaan busana batik Jatim oleh perancang kenamaan Edward Hutabarat dan Denny Wirawan.
Penampilan budaya juga akan hadir dalam even ini. Yang akan dipertontonkan di even ini mulai tari bedoyo Majapahit, tari topeng Malangan, tari jaranan senterewe, tari gandrung Banyuwangi, musik keroncong, dan pameran aneka macam kuliner Jawa Timur.
"Ini juga menjadi bagian dari kampanye gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia agar masyarakat semakin mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal," ujarnya.
Apalagi, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim telah menginstruksikan agar sebanyak 40 persen pengadaan barang dan jasa di Jawa Timur wajib menggunakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Seluruh kepala daerah di Jatim mengoptimalkan potensi Rp 26,8 triliun belanja pengadaan barang dan jasa dialokasikan untuk UMKM dan produk dalam negeri.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait