
"Suka melukis baju orang lain tapi tidak pandai merawat baju sendiri. Inilah kelemahan sebagian tokoh dan masyarakat kita saat ini," kritik perempuan yang juga dosen tetap di Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya.
Selain durian dan sholawatan, masih banyak content berseliweran di Tik Tok datang hampir beriringan seperti banjir di tengah kemarau. Mereka menyerang dengan diksi dan narasi sangat tidak elok dalam iklim demokrasi saat ini.
Ditengah banyaknya netizen yang menyerang Khofifah, apa mereka pernah tau bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah itu menjadi yang terbaik nomor dua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Ini bisa dilihat dari kontribusi ekonomi Jatim yang cukup besar terhadap PDB Indonesia dan PDRB Pulau Jawa.
Indikator Kesejahteraan itu antara lain terlihat dari tngkat pendidikan, pelayanan kesehatan, dan struktur demografi di Jawa Timur yang relatif baik di banding daerah lain. Tak hanya itu, Jawa Timur juga menjadi kontributor ekonomi terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta.
Dalam bidang ekonomi kreatif, saat ini, di bawah komando Khofifah, Jawa Timur juga tercatat menjadi kontributor terbesar kedua dalam ekonomi kreatif nasional. Capaian membanggakan juga bisa dilihat di bidang pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, DR. Ir. Heru Suseno, MT mengatakan, bahwa merujuk data BPS RI per 8 April 2025, luas panen Propinsi Jawa Timur Januari-Mei 2025 diprediksi mencapai 964.768 hektare.
Catatan itu meningkat jika dibandingkan tahun 2024, dimana luas panen tahun 2024 Januari - Mei mencapai sebesar 859.957 hektare.
"Jawa Timur menyumbang 25 persen atau setara seperempat luas tanam nasional pada April tahun ini sekaligus area tanam terluas se Indonesia " kata Heru Suseno, Rabu (30/4).
Itulah sebabnya, luas panen Jawa Timur menjadi yang terbesar dibanding dua Propinsi terbesar penghasil padi, yaitu Jawa Tengah sebesar 811.994 Ha dan Jawa Barat 753.287 Ha.
Melihat prestasi itu, Dwi berpesan, bagi yang suka membanding bandingkan Khofifah dengan yg lain, bagi yang menuduh Khofifah tidak pandai bekerja, hanya berpangku tangan, tidak membela rakyatnya, lihatlah kinerja dan prestasinya.
"Tanyakan secara obyektif dan proporsional, kepada masyarakat Jawa Timur. Bukan kepada kelompok yang tergabung dalam Barisan Sakit Hati," pungkas Dwi Astutiek.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait