MOJOKERTO, iNews.id - Polresta Mojokerto berhasil menyita 430 botol miras berbagai jenis dan merek yang diamankan dari 11 pengedar miras ilegal dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Peredaran miras ilegal ini rata-rata dilakukan melalui media sosial.
Ratusan botol miras yang diamankan Polresta Mojokerto didominasi jenis arak Bali, arak Jawa, bir, dan anggur. Selain itu terdapat sejumlah minuman berlakohol dengan merek terkenal.
"Modusnya sebagian besar lewat media sosial (medsos)," kata Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan.
Ia juga mengatakan, Polresta Mojokerto akan terus mengembangkan kasus miras ilegal. Apalagi jelang Bulan Ramadhan, Polresta Mojokerto akan semakin gencar untuk mengungkap jaringan miras ilegal.
“Hasil sitaan minuman keras atau miras akan dikembangkan proses identifikasinya ke produsen miras. Dan masih akan ke jaringan-jaringan yang mendistribusikan miras sampai ke induster," lanjut perwira dengan pangkat dua melati itu.
Penindakan terhadap peredaran miras ini tak hanya dilakukan unit tipiring Satsamapta Polresta Mojokerto jelang bulan Ramadhan saja. Namun juga dilakukan secara rutin dengan cara menindak warung-warung penjual miras, serta memantau akun-akun medsos yang menjajakan miras.
Terpisah Humas Polresta Mojokerto, IPTU MK Umam menambahkan sejak Januari hingga pertengahan Maret ini, 430 botol yang disita memiliki berat 238 liter. Para pengedar dijerat Perda Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2015 dan Perda Kabupaten Mojokerto Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol.
Proses terhadap pelaku dilakukan melalui sidang tipiring di Pengadialan Negeri (PN) Mojokerto. Ada yang divonis hukuman percobaan, ada pula yang didenda.
Umam menegaskan, penindakan peredaran miras ilegal menjadi atensi serius. Sebab, selain tak berizin, miras kerap membahayakan nyawa dan memicu gangguan kamtibmas. Seperti menyulut tawuran, bentrok, hingga kejadian kecelakaan lalu lintas.
Sebab itu Kapolresta mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan kembali menghimbau agar masyarakat Kota Mojokerto meninggalkan minuman keras karena dilarang oleh agama, negara, dan juga dilarang oleh pemerintah. Apalagi miras yang ilegal, karena belum ada jaminan bahwa miras tersebut aman untuk dikonsumsi, sehingga dapat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi oleh masyarakat.
"Kami juga menggelar Operasi Aman Nusa dalam hal ini salah satu tujuannya pemberantasan miras," imbuhnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait