“Kami ingin mengenalkan bahwa politik tidak selalu buruk atau jahat, tetapi juga bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Melalui SLS, kami berharap para peserta memahami bagaimana regulasi ditentukan serta bagaimana proses perumusan peraturan,” katanya, Minggu (23/2/2025).
Menurutnya SLS itu mencakup berbagai rangkaian, mulai dari pembukaan, penyematan tanda peserta, simulasi pelantikan anggota DPRD, pengambilan sumpah janji jabatan, hingga pembahasan dan penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda). Tahun ini, tema yang diangkat adalah Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA).
Sebanyak 50 peserta dipilih melalui proses seleksi yang ketat. Seleksi dilakukan dalam dua tahap, yakni administrasi dan video advokasi. Dalam video itu, calon peserta menyampaikan orasi dan visi-misinya sebagai legislator muda, kemudian diunggah di akun Instagram mereka untuk dinilai berdasarkan esensi serta kualitas penyampaian.
Agar lebih mendekati sistem DPRD yang sesungguhnya, peserta dibagi menjadi tujuh fraksi sesuai kondisi di DPRD Jombang sekarang. Dengan nama-nama, seperti Fraksi Abdurrahman Wahid, Fraksi Soekarno, Fraksi Sudirman, Fraksi Yudhoyono, Fraksi Soeharto, Fraksi Muhammad Yamin, dan Fraksi Mohammad Hatta.
Salah satu peserta, Faiz Dwi Febrian dari SMAN 2 Jombang, mengaku senang bisa mengikuti karena mendapatkan banyak ilmu dari para mentor baik di DPRD Kabupaten maupun Provinsi.
"Ini pengalaman luar biasa, karena belum tentu ada kesempatan seperti ini lagi. Saya berharap SLS bisa terus diadakan agar generasi muda semakin memahami dunia politik dan legislatif,” kata Faiz.
Ia menambahkan bahwa motivasinya mengikuti SLS adalah untuk memahami lebih dalam tentang dinamika politik di Kabupaten Jombang, termasuk tugas pokok dan fungsi DPRD.
“Alhamdulillah di acara ini saya tadi berkesempatan bisa mengikuti sharing session, diskusi, serta pengambilan sumpah janji jabatan DPRD. Selain itu seputar sidang paripurna, public hearing, serta rapat terkait pembahasan Raperda,” ucapnya.
Kartiyono, salah satu anggota DPRD menilai bahwa SLS tahun ini menjadi bukti kepedulian pemuda terhadap politik. Ia pun mengapresiasinya.
"Ini adalah dalam rangka menyiapkan para generasi muda, khususnya pelajar, untuk menyiapkan menjadi pemimpin masa depan. Mengingat saat ini memang tidak banyak anak muda yang punya kepedulian, punya empati terhadap perpolitikan Indonesia," katanya.
Ia mengatakan SLS ini merupakan momentum untuk menunjukkan bahwa anak muda memang punya kepedulian, juga empati terhadap wajah politik Indonesia kedepan. Ia berpesan kepada para anak muda untuk tidak takut berkreasi, menunjukkan kepedulian terhadap politik.
"Politik adalah salah satu cara yang saya kira hari ini paling ideal untuk bagaimana pemuda itu berpartisipasi aktif dalam membangun bangsa, menunjukkan bahwa pemuda punya kepedulian untuk bangsa ini," tandasnya.
Anggota DPRD lainnya, Mochamad Fauzan menambahkan bahwa kantor DPRD Jombang selalu terbuka bagi kegiatan pembelajaran. “Kami ingin anak-anak muda memahami bagaimana kebijakan dibuat, bagaimana DPRD bekerja sama dengan eksekutif dalam mengambil keputusan. Semoga kegiatan ini terus berlanjut,” ujarnya.
Dengan antusiasme tinggi dari peserta dan dukungan penuh dari DPRD Jombang, SLS 2025 diharapkan mampu menjadi ajang edukasi politik yang berkelanjutan bagi generasi muda di Jombang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait