JEMBER, iNewsSurabaya.id - PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 4 kembali tunjukkan komitmennya terhadap percepatan penanganan stunting. Setelah sukses menggandeng Baznas menggalang donasi dalam acara charity night dimana terkumpul Rp. 104.607.761 dalam semalam, kali ini program stunting hadir melalui bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada ratusan warga Jember.
Penyerahan simbolis bantuan tersebut dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Ajung, Jumat (23/08) lalu, dari Region Head PTPN 1 Regional 4 Subagiyo kepada Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Muhammad Balya Firjaun Barlaman.
"Kami merasa menjadi bagian dari Jember. 600 Ha kebun tembakau kami ada di sini dimana sebagian besar berada di Kecamatan Ajung. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk ikut serta dalam penanganan stunting di Jember khususnya di Kecamatan Ajung" terang Subagiyo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/8/2024).
Subagiyo pun berharap program bantuan serupa akan dapat berkelanjutan dan terus memberikan dampak bagi masyarakat khususnya di sekitar wilayah kerja PTPN I Regional 4.
"Harapannya semoga program bantuan ini dapat konsisten dan berkelanjutan ke depannya, karena memang salah satu tanggung jawab sosial kami, bagaimana kami juga bisa memberdayakan dan mengentaskan apa yang ada di area bisnis kami. Kita harus menyiapkan generasi-generasi kita ke depan, utamanya menuju Indonesia Emas 2045. Kalau bukan kita siapa lagi," pungkas Subagiyo pada awak media.
Sementara itu, Gus Firjaun, sapaan Muhammad Balya Firjaun Barlaman yang juga merupakan Wakil Bupati Jember pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PTPN I Regional 4.
“Bantuan ini sangat berharga. Karena ini merupakan bentuk kepedulian dan kolaborasi dari semua pihak. InsyaAllah persoalan stunting khususnya di Kecamatan Ajung akan segera teratasi,” ungkap Firjaun.
Firjaun juga menambahkan bahwa bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya yang memang dibutuhkan oleh pemerintah daerah dalam rangka akselerasi penanganan stunting.
“Selama ini memang sudah ada penurunan. Tetapi, penurunan tersebut masih kurang signifikan. Hanya turun saja, belum ada akselerasi. Karena itu perlu dipush, diupayakan effort-effort yang lebih, karena kita ada keterbatasan anggaran dan sebagainya, terutama di kelurahan,” imbuhnya.
Sebab, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Pemkab Jember telah membuktikan masuk dalam jajaran 20 kabupaten dan kota yang berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 34,9 persen menjadi 29,7 persen. Penurunan ini membuat Jember berada di peringkat keempat prevalensi stunting tertinggi, setelah pada 2022 sempat menduduki peringkat pertama di provinsi Jawa Timur.
Adapun bantuan percepatan penanganan stunting akan didistribusikan secara langsung melalui kader posyandu berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT tersebut dipastikan memiliki menu bergizi seimbang sesuai rekomendasi ahli gizi Puskesmas Ajung kepada total 136 balita dan 41 ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis).
Selain itu pelaksanaannya akan terus dipantau Selama 30 hari sehingga dipastikan PMT yang diberikan akan tepat sasaran.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait