Lebih lanjut Oggy menjelaskan, ada 2 strategi yang digunakan KPU Kota Mojokerto bisa melaksanakan coklit lebih cepat.
“Pertama kita mengejar kuantitas hasil coklitnya dengan membuat formulasi-formulasi teknis lapangan sesuai kondisi pemilih ditiap TPS. Kedua, setelah kuantitas coklit sudah kita dapatkan, kita berkoordinasi dengan PPK dan PPS untuk merumuskan mengejar kualitas hasil coklit yang dilakukan pantarlih,” jelasnya.
Ia menuturkan, selama pantarlih melaksanakan coklit pasti ada kendala walapun PPK dan PPS sudah merumuskan solusi atas kendala yang sering terjadi dilapangan. Seperti adanya data pada KK salah 1 warga yang tidak sesuai antara kelurahan dan kecamatannya, dan adanya warga yang mempunyai 2 kartu kependudukan.
“Alhamdulillah semua mampu kita tanggulangi dengan berkolaborasi bersama Dispendukcapil Kota Mojokerto. Terkait kesesuaian prosedur adalah tuntutan mutlak yang harus dilakukan pantarlih,” tegas Oggy.
Ia mengaku tetapakan menerima masukan jika terdapat penduduk baru yang belum tercoklit oleh Pantarlih. Hal ini untuk menjaga hak seluruh warga dalam memberikan suaranya di Pilkada 2024 mendatang.
“KPU mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Mojokerto ikut berpartisipasi untuk suksesnya COKLIT Pilkada 2024,” pungkas Oggy.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait