Lia Istifhama Taruh Perhatian Serius Soal Keamanan Siber

Trisna Eka Adhitya
Anggota DPD RI terpilih Lia Istifhama taruh perhatian besar terhadap kejahatan siber. (Foto: istimewa)

SURABAYA, iNewsMojokerto.id - Senator terpilih asal Jawa Timur, Lia Istifhama menaruh perhatian besar terhadap masalah keamanan siber. Hal ini lantaran kejahatan siber (cybercrime) dapat menimpa siapa saja termasuk dirinya. 

Lia pun mengungkapkan, dirinya juga menjadi salah satu korban hacker yang cukup meresahkan. Apalagi pasca dirinya terpilih sebagai anggota DPD RI

"Memang saya berulang kali mengalami tidak nyamannya kejahatan cyber. Sebelumnya, tidak lama setelah penetapan DPD terpilih, halaman Wikipedia dengan nama Lia Istifhama terblokir, dan semua akun Wikipedia yang pernah mengisi di halaman tersebut, juga terblokir dan tidak bisa digunakan lagi,” terangnya pada awak media (26/6/24).

Ia juga mengungkapkan, media sosial WhatsApp miliknya pun juga tak luput dari incaran kejahatan cyber. 

“Kemudian, nomer Whatsapp saya juga mengalami kejadian aneh yang mana tidak bisa digunakan sekian menit dan semua pesan yang dikirim tidak masuk dalam history. Kemudian nomer whatsapp tersebut pernah mengalami blokir pada 27/4/2024, padahal saya tidak membuka link atau aplikasi apapun. Jadi full tiba-tiba terblokir,” tuturnya.

Tak hanya WhatsApp miliknya sendiri, akun instagram relawan pun mengalami hal yang tidak menyenangkan.

“Instagram saya dan relawan juga pernah mengalami shadow blokir. Hal ini mengingatkan kita pada yang dialami artis Tengku Dewi Putri tatkala ia membuka kasus perselingkuhan suaminya,” ungkapnya.

Parahnya, runtutan kejadian cyber crime semakin ganas mengincar akun googlenya. Ia menuturkan pada tanggal 20 Juni 2024 akun google pribadinya yakni liaistifhama@gmail.com, diretas. 

Ia baru menyadari kalau akun googlenya diretas setelah akun itu log out dari perangkat selulernya. Padahal, kata Lia, ia telah memakai autentifikasi dua faktor. 

“Dan hacker ini memang canggih sekali. Terbukti ia bisa mematikan semua autentifikasi dua faktor yang seharusnya muncul di perangkat HP, mengubah sandi, mengubah nomer telpon dan email pemulihan. Semua mereka ubah tanpa ada history di email. Karena kebetulan melalui layar perangkat HP, saya masih bisa membaca email tapi hanya mode membaca. Tidak bisa menulis apapun karena terkunci,” urainya. 

Hingga saat ini, masih muncul notifikasi perubahan sandi sejak akun itu dikuasai hacker. Ning Lia, sapaan akrab Lia Istifahma mengungkapkan, ia hanya bisa membaca notifikasi yang masuk tanpa bisa melakukan apapun.

"Sebelumnya, beberapa hari memang sempat ada upaya pembobolan yang dialami akun google saya yang lain dan juga google suami saya. Instagram pun sempat mengalami upaya pembobolan. Tapi semenjak akun google utama berhasil diretas, upaya pembobolan ke semua akses digital lainnya tidak lagi dilakukan,” terangnya.

Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa tersebut pun menerangkan bahwa dirinya sudah mengirimkan email ke support-id@google.com dan Email receptions_id@google.com. Bahkan ia sudah berkunjung ke kantor resmi Google Indonesia di kawasan SCBD, tepatnya di gedung Pacific Century Place Jakarta pada 24/6/2024.

“Langsung setelah kejadian terkena retas, saya mengirimkan pesan ke support-id@google.com namun tidak ada respon memuaskan dan terbukti akun google masih dalam kuasa hacker. Saya pun sudah ke kantor resmi Google dan sudah bertemu dengan pihak sekuritas namun hanya dijelaskan bahwa google Indonesia hanya menghandle pemasaran sedangkan terkait legal maupun cyber crime, disarakan mengirimkan pesan ke receptions_id@google.com yang berpusat di Singapura,” tukasnya.

Setelah melakukan beragam upaya namun belum menemukan solusi itulah, maka politisi yang dikenal dengan tagline peran cantik itu, menyampaikan ke media agar menjadi pesan publik bahwa keamanan digital sangat lemah.

“Goal saya jelas, menyampaikan bahwa keamanan digital sangat lemah. Terbukti meskipun sudah menggunakan sandi yang tergolong ‘kuat’, menerapkan autentifikasi dua faktor, menyertakan akun pemulihan maupun nomer telpon, ternyata semua itu tidak berfungsi dan sangat mudah dibobol. Parahnya, kita sebagai pengguna google pun tidak bisa berbuat banyak. Padahal itu one stop information,” tegas Ning Lia. 

“Kebetulan akun google saya menyatu sebagai akses google foto dan drive yang mana saya sudah langganan dua  terabyte (TB) per tahun. Tapi ternyata semua data pribadi dengan mudah dikuasai hacker,” pungkasnya.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network