MN KAHMI Nobar Film Lafran di Surabaya Dihadiri Emil Dardak

Trisna Eka Adhitya
suasana nobar film Lafran di CGV Maspion Square bersama Emil Dardak. (Foto: istimewa)

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menggelar nobar film Lafran di CGV Maspion Square, Jumat (14/6/2024) malam. Penayangan film Lafran di Surabaya menjadi kota ke-21 dalam roadshow spesial screening film ini yang turut dihadiri Emil Dardak.

Nobar film biopik pendiri HMI Lafran Pane ini dihadiri Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Emil Elestianto Dardak, Kepala Dinas Dinas Pemuda dan Olahraga Supratomo, Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, Anggota DPR RI Komisi VI Muhammad Sarmuji. Nobar juga dihadiri kader HMI Cabang Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Jombang dan Bangkalan.

Sekitar seribu penonton antusias menonton film yang akan tayang serentak di bioskop pada 20 Juni 2024 mendatang.

Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, film Lafran bukan hanya sebuah tontonan, melainkan pengingat nilai-nilai luhur HMI yang sudah tertanam di setiap kader HMI. Karenanya ia bangga menjadi keluarga besar HMI.

"Kami di HMI kalau menonton film ini seperti mengulang memori yang pernah kita dapatkan. Ini juga jadi bukti kalau kami tidak pernah menyesal menjadi bagian dari keluarga besar HMI," tutur Doli.

Ketua Komisi II DPR ini juga berharap film Lafran dapat meningkatkan semangat perjuangan bagi mahasiswa dan pengurus HMI serta semua generasi muda di Indonesia. "Karena ini film bukan hanya menceritakan pendirian organsiasi HMI, tetapi kisah perjuangan bangsa Indonesia sehingga penting untuk ditonton," kata Doli.

Secara terpisah Eksekutif Produser Film Lafran dari MN KAHMI Muhammad Arief Rosyid Hasan menuturkan penayangan film perdana Lafran akan diselenggarakan di sejumlah titik bioskop. Ia berharap semakin banyak anak muda menonton film produksi MN KAHMI yang berkolaborasi dengan Reborn Initiative dan Radepa Studio ini.

"Film ini akan tayang serentak 20 Juni 2024. Kami harap semakin banyak masyarakat yang menonton Film LAFRAN," kata Arief.

"Karena film ini tidak hanya untuk kader HMI, KAHMI tetapi semua generasi muda karena ada pesan-pesan yang disampaikan yakni nilai-nilai keindonesiaan dan keislaman yang ditanamkan oleh Ayahanda Lafran Pane," sambungnya.

Film Lafran akan ditayangkan serentak 20 Juni 2024 di berbagai kota besar maupun beberapa kabupaten di seluruh Indonesia. Film Lafran akan hadir di seluruh kota besar di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. 

MN KAHMI juga bekerja sama dengan bioskop-bioskop di kota kecil yakni NSC yang punya jejaring di berbagai kabupaten di Jawa Tengah dan Timur, serta beberapa kabupaten di Sumatra. Kemudian, Film Lafran juga akan tayang di jejaring Cineplex di berbagai kabupaten di Jawa dan Sulawesi.

Sementara, pulau besar lainnya seperti Kalimantan, Maluku, dan Papua, akan didistribusikan melalui jejaring bioskop XXI dan CGV.

Lebih lanjut Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 ini optimistis Film Lafran dapat mencapai target 1 juta penonton dari kader HMI melalui maraton roadshow penayangan khusus di sejumlah daerah.

"Film Lafran diharapkan bisa menjadi pemantik bagi pencinta film Indonesia untuk kembali memenuhi bioskop di tengah gempuran film horor," kata Arief.

Sementara itu, Emil Dardak usai nobar menyebut Film Lafran sebagai film yang sangat menginspirasi bagi generasi muda. Ia juga mengajak semua masyarakat untuk menonton Film Lafran. 

"Saya mengajak semua untuk menonton Film Lafran, film yang sangat menginspirasi, sangat tentunya menghibur, memberikan cerita sekelumit cerita bagaimana bangsa ini digerakkan oleh tokoh muda yang luar biasa seperti almarhum Profesor Lafran Pane yang merupakan pahlawan nasional," kata Emil Dardak.

Untuk diketahui sosok Lafran Pane dalam Film Lafran diperankan oleh aktor muda berbakat Dimas Anggara. Film biopik ini mengisahkan tentang sosok aktivis pemuda Islam, Lafran Pane. Lafran dikisahkan tumbuh menjadi pemberontak dan pindah-pindah sekolah, bahkan sempat menjadi petinju jalanan. 

Sementara abangnya, pujangga Sanusi Pane (Aryo Wahab), dan Armijn Pane (Alfie Afandi), mendorong Lafran agar energinya disalurkan dalam bentuk karya.

Saat pendudukan Jepang, Lafran sempat ditahan karena membela para peternak sapi. Ia kemudian dibebaskan setelah ayahnya menebus dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang. Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gelisah melihat kaum muslim terpelajar yang terlalu larut dalam pemikiran sekular, dan melupakan ibadah.

Lafran bersama teman-temannya lalu mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 1947, yang kini menjadi organisasi kampus terbesar di Indonesia hingga saat ini banyak melahirkan tokoh pemimpin Indonesia.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network