Dwi - panggilan akrab perempuan kelahiran 1971 tersebut, bahkan bercerita belum lama ini, ada dua tokoh yang merayunya untuk mendampingi menjadi bakal calon wakil walikota.
"Saya diundang di satu acara yang menghadirkan banyak orang. Eh, ternyata dalam acara tersebut beliau memperkenalkan diri sebagai calon walikota dan mengenalkan saya sebagai calon pendampingnya. Kaget saya, " cerita Dwi.
Dewan Pakar muslimat NU Jawa Timur itu, menilai siapapun memiliki hak untuk memberikan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya. Yang penting semua calon walikota harus siap-siap dibelejeti warga Surabaya dan tim seleksi dari partai politik.
"Kalau mau warga Surabaya lebih baik dan berdaya, ya sejak awal pemimpinnya harus bersih. Kalau ada orang yang mengurai tentang saya ya tentu saya akan dengan senang hati menerima kritik dan cacian mereka," kata Dwi.
Dia sendiri juga mengaku, sebelum mendaftar ke PSI, sudah terlebih dahulu berkomunikasi dengan (plt) Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Shobikin.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait