Bayuaji menggarisbawahi pentingnya lulusan hukum memiliki keterampilan non-litigasi seperti negosiasi, pembuatan kontrak, legal due diligence, dan legal opinion.
“Kemampuan lulusan hukum harus melampaui penyelesaian sengketa di pengadilan dan mencakup upaya preventif untuk mengantisipasi timbulnya sengketa,” tandasnya.
Rektor UWP, Dr. Budi Endarto, S.H., M.Hum., mengapresiasi inisiatif FH UWP dalam pengembangan kurikulum. “Setiap zaman membawa perubahan, dan pembelajaran harus menyesuaikan perkembangan tersebut,” ujar Budi.
Ia menekankan pentingnya mempersiapkan kurikulum untuk 5-10 tahun mendatang, agar lulusan siap menghadapi dunia usaha dan industri di masa depan, sejalan dengan visi UWP sebagai Entrepreneurial University berbasis Sociopreneur.
FGD ini merupakan langkah strategis FH UWP dalam mengukuhkan posisinya sebagai school of litigators berbasis Legalpreneur, yang siap menjawab tantangan zaman dan kebutuhan dunia industri serta usaha.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait