LAMONGAN, iNewsMojokerto.id - Bursa calon bupati (cabup) Lamongan makin ramai. Ditengah persaingan ketat antara dua calon Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (incumbent) dan Abdul Ghofur (Ketua DPRD Lamongan), mendadak muncul ratusan baliho jumbo bergambar Gus Imam Machmudi.
Bukan hanya soal warnanya yang membuat ratusan baliho jumbo itu tampil beda dengan balio cabup lainnya, tapi juga tagline nya, yang cukup menendang, inspiratif dan aspiratif - "Harapan Baru Lamongan ". Selain pemilihan frase yang enak didengar, tagline tersebut diyakini sejumlah pihak merupakan hasil perenungan mendalam pendamping Gus Imam Machmudi.
Pengamat hukum dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr. Prawitra Thalib,SH.,MH.,ACIArb menilai perlunya pemimpin membawa perubahan nasib warganya agar lebih baik dari kondisi sebelumnya.
"Saya memang sering mendengar beberapa persoalan di Lamongan. Mulai infrastruktur, jalan yang menjadi poros kehidupan warga, dan birokrasinya, hampir semuanya sedang bermaslah, " katanya, Selasa (4/6/2024).
Kaprodi Magister Kajian Ilmu Kepolisian Pascasarjana Unair ini menyatakan, sangat tepat jika calon bupati Lamongan mengusung tema perubahan dan harapan baru untuk warga Lamongan. Terlepas apa motivasi dan semangatnya, hadirnya tokoh baru yang belakangan diketahui Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Khidmah, Lamongan tersebut dinilai akan menjadi pembeda dengan kandidat calon bupati Lamongan lainnya.
Di temui di Pondok Pesantrennya di Jalan Tegal Agung No 99 Dusun Wringin Anom, Desa Lopang Kecamatan Kembangbahu ini, Gus Imam Machmudi mengatakan, baliho tersebut bukan bermaksud menyindir orang lain, tapi mengajak seluruh masyarakat Lamongan untuk terus optimis, bukan pesimistis.
"Kalau saya boleh jujur, sebenarnya sudah sangat lama banyak tokoh-tokoh di Jakarta dan masyarakat Lamongan mendorong saya maju jadi calon bupati Lamongan. Tapi sampai hari ini, saya belum memikirkan itu ( niat maju )," terang Gus Imam.
Apakah dorongan sejumlah tokoh tersebut diyakini atas dasar banyaknya jamaah Ponpes Nurul Khidmah ? "Yang bilang jamaah saya banyak sampean lho ya, bukan saya, " jawab Gus yang akrab disapa pemilik rambut jagung itu.
Gus Imam boleh merendah. Tapi, dari seluruh kegiatan di Ponpes Nurul Khidmah tersebut terlihat betul banyaknya jamaah aktif yang selalu memenuhi masjid dan halaman pondok yang cukup luas tersebut.
Mereka datang bukan saja dari sudut sudut kota dan desa di Lamongan, tapi juga dari berbagai daerah lain di Jawa Timur. Terlihat juga sejumlah kyai besar NU, habaib hingga kepala daerah lain dan pejabat aktif, baik dari kalangan TNI maupun kepolisian.
Untuk diketahui, sejak Senin (3/6/2024), awak media menemukan ratusan baliho bergambar Gus Imam Machmudi. Baliho dengan karakter warna biru tua, kuning muda dan hijau muda tersebut ditemukan mulai sudut kota Lamongan, antara lain di perempatan Pasar Sidoarjo Lamongan, Jalan Veteran ( tepatnya depan SMAN 1, Pertigaan Jalan Veteran Lamongan - Babat dan pojok Gedung DPRD Kabupaten Lamongan serta perempatan Jalan Pahlawan.
Baliho juga terlihat di pertigaan Jalan Karanglangit, pertigaan Sukodadi, Pucuk, depan Pasar Agrobis, pertigaan Babat arah Ponpes Langitan, pertigaan Nguwok dan Kedungpring. Di wilayah Kecamatan Sugio, baliho yang sama juga berdiri kokoh di sepanjang pertigaan telon Singgang, Desa Balonggesing, pertigaan Desa Babatan serta Plembon, kecamatan Sukodadi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait