JOMBANG, iNewsMojokerto.id – Menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jombang agar setara Kota Surabaya bisa dilakukan desentralisasi birokrasi desa. Yakni memberikan kewenangan dan sumber daya yang lebih besar kepada desa.
Hal itu diungkapkan oleh Pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang, KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, dari Interlaken Ost, Swiss, Senin (3/6/2024).
Ia menjelaskan bahwa Jombang perlu diberlakukan desentralisasi birokrasi, atau memperluas akses desa. Akses kesehatan, akses pendidikan dan juga akses informasi akan tersedia di desa. Sehingga warga yang akan mengakses berbagai fasilitas tersebut, tak selalu harus ke pusat kota.
"Ini bisa terjadi jika memang ada semangat untuk desentralisasi, artinya share of authority dari kabupaten ke desa-desa. Jadi ini adalah langkah strategis untuk mempermudah masyarakat mendapatkan segala akses lebih singkat tidak harus ke kabupaten, tapi cukup di desa," ujarnya.
Diketahui, IPM Jombang pada 2023 ada di angka 75,16. Di bawah Surabaya yang pada tahun yang sama mencapai 83,99. Untuk mencapai target itu, selain desentralisasi birokrasi, juga memerlukan pemberdayaan desa. Nantinya akan didukung oleh para sarjana yang ditugaskan oleh Pemerintah Kabupaten untuk mengabdi di desa.
Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Jombang dari Partai Golkar ini lantas mencontohkan dalam bidang kesehatan. Puskesmas bukan lagi hanya ada di level kecamatan, tapi juga bisa hadir di desa.
Untuk menyukseskan program itu, nantinya sarjana yang berkaitan dengan bidang kesehatan akan ditugaskan. Sementara itu, bila desa yang dominan akan pertanian, maka para sarjana pertanian hingga ekonomi akan ditempatkan disana.
"Ada bidan desa kita munculkan, kita kita support lebih lebih intens lagi juga perawat dan juga para sarjana-sarjana S1 fresh graduate kita wajibkan untuk mengabdi dengan biaya dari pemerintah kabupaten untuk bisa mengembangkan daerah masing-masing tergantung dari pembidangan dan juga andalan dari daerah tersebut," katanya.
"Misalnya daerah tersebut atau desa tersebut dominan dengan pertanian maka S1 pertanian dan juga S1 ekonomi bisa kita letakkan di sana," lanjut Gus Hans.
Untuk memperbanyak sarjana di Jombang, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penjajakan kerjasama program dengan berbagai negara. Kini, Gus Hans sedang melakukan itu dengan berbagai negara di Eropa.
Jika program itu sukses, tentu para akan membuka wawasan dari generasi muda Jombang tentang bagaimana dunia global. Tentu dengan harapan bisa diterapkan jika mereka pulang ke Jombang.
"Kami pun di Eropa sedang mencarikan peluang-peluang yang ada di Eropa yang sudah kami komunikasikan ada di Jerman ada ausbildung, yaitu kerjasama antara kampus yang ada di Jombang dengan kampus yang ada di Jerman, mahasiswa Jombang bisa kuliah di Jerman sambil mendapatkan penghasilan yang gaji rata-rata di Jerman ini sebulan sekitar 25 sampai 30 juta tapi tetap bisa kuliah," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait