Berbagai lembaga bantuan kemanusiaan mengatakan bahwa pertempuran ini membahayakan ratusan ribu warga sipil yang sudah kehilangan tempat tinggal di Gaza. “Ini tidak aman, seluruh Rafah tidak aman karena peluru tank mendarat di mana-mana sejak kemarin,” kata Abu Hassan (50), warga Tel al-Sultan di sebelah barat Rafah, kepada Reuters melalui aplikasi obrolan, hari ini.
“Saya mencoba untuk pergi (mengungsi), tetapi saya tidak mampu mendaparkan (uang) 2.000 shekel untuk membeli tenda bagi keluarga saya. Ada peningkatan perpindahan orang keluar dari Rafah bahkan dari wilayah barat, meski mereka tidak ditetapkan sebagai zona merah oleh pendudukan (Israel),” ujarnya.
Menurut Abu Hassan, tentara Israel menargetkan seluruh Rafah, bukan hanya di timur kota itu. Mereka melancarkan serangan tank dan serangan udara.
Militer Israel menyatakan bahwa pasukannya di Rafah Timur telah menemukan beberapa terowongan Hamas. Dengan dukungan serangan udara, tentara Israel bertempur dari jarak dekat dengan kelompok pejuang Hamas di darat dan mengklaim telah menewaskan beberapa orang.
Dikatakan bahwa jet-jet tempur Israel telah menghantam beberapa lokasi di Rafah, tempat sejumlah roket dan mortir ditembakkan para pejuang Palestina ke arah Israel dalam beberapa hari terakhir, termasuk di titik penyeberangan Kerem Shalmon.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait