MALANG, iNewsMojokerto.id - Mahasiswa Malang Raya menggelar mimbar demokrasi dan refleksi akhir tahun. Salah satu mahasiswa Rafly Rayhan Al Khajti berpesan kepada ratusan mahasiswa yang hadir agar tidak mempersonifikasi pejabat.
"Kita selalu mempersonifikasi makanya tadi saya katakan ketika anda berterima kasih kepada pak Jokowi artinya anda berterima kasih secara personal kepada Jokowi," ujar Rafly sapaanya, saat deklarasi pemilu damai tanpa provokasi di lapangan kampus Polinema, Rabu (27/12/2023) sore.
Menurut Presiden Mahasiswa Universitas Brawijaya (Persma UB) ini, Jokowi melakukan semua kewenangannya dan tugasnya karena dia sebagai kepala negara dan kepala pemerintah bukan personal. Hal yang sama perlu diperhatikan saat mengkritik pejabat, perlu dilakukan dengan berhati hati. Hal itulah yang menurutnya menjadi perbedaan kontras di dalam demokrasi Indonesia saat ini.
"Ketika kemudian hari ini kita memuji Jokowi bukan sebagai presiden tetapi kita memuji secara person artinya kita mempersonifikasi pejabat, itu berlaku buat siapapun, tidak hanya Jokowi, Puan Maharani, atau Megawati atau siapapun itu. Begitu juga ketika kita mengkritik," tegas Rafly.
Sebagai mahasiswa hukum, Rafly memandang bahwa ia bertugas untuk memberi tanggapan secara akademis dan intelektual apa yang menjadi batasan dalam demokrasi. Oleh sebab itu, acara pemilu damai ini untuk merefleksikan demokrasi yang sedang berjalan.
"Kita refleksikan bersama demokrasi ini, baik selama pemerintahan presiden Joko Widodo maupun refleksi menjelang pemilu 2024 mendatang," jelasnya.
Sebagai informasi Aliansi Mahasiswa Malang Raya berkumpul di kampus Polinema 27 untuk menyuarakan pemilu damai menyongsong 2024 mendatang. Agenda ini dikemas dengan mimbar demokrasi dan refleksi akhir tahun dengan tema Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Provokasi menghadirkan sejumlah mahasiswa lintas kampus di Malang Raya.
Perwakilan presiden mahasiswa (presma) yang tergabung dalam agenda ini menyampaikan orasi dan sikap pengawasan pemilu damai, dimulai dengan presma Politeknik Negeri Malang, Presma Unisma, mahasiswa perwakilan peserta dan orasi presma UB. Ada beberapa poin yang disampaikan dalam deklarasi pemilu damai ini, sebagai berikut:
1. Akan menghadirkan pemilu damai yang berasaskan luber dan jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil) pada pemilu 2024.
2. Berkomitmen untuk menjaga independensi sikap melalui lembaga kemahasiswaan dalam menyuarakan keadilan dan kebenaran tanpa terpengaruh oleh kepentingan pihak manapun.
3. Aktif turut serta dalam pengawalan dan pengawasan seluruh proses pemilu 2024, dengan kewajiban moral kami siap memastikan transparansi, kejujuran, dan integritas dalam setiap tahapan pemilihan, guna memperkuat fondasi demokrasi.
4. Berkontribusi secara positif dalam menghadirkan pemilu 2024 yang damai dan mengedepankan dialog, edukasi politik, serta upaya-upaya lainnya yang mendukung proses demokratisasi tanpa meninggalkan semangat kebersamaan dan perdamaian di tengah masyarakat.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait