“Oleh karena itu, kami berupaya menjawab tantangan tersebut melalui rangkaian kegiatan pendampingan UMKM dengan lebih dari 36 topik pelatihan, termasuk digitalisasi, legalitas usaha, QRIS, dan lainnya. Tujuannya ialah memperluas akses pasar hingga pengembangan bisnis bagi para UMKM peserta,” ujar Elvira.
Elvira mengatakan, Sampoerna percaya bahwa digitalisasi dan pendampingan ialah kunci untuk mendukung UMKM agar semakin berdaya dan dapat menjadi bagian dari rantai pasok global.
Sebagai informasi, program kolaborasi yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan mendorong UMKM go digital ini menyasar sekitar 1.000 UMKM di wilayah DKI Jakarta dan Banten.
Program ini telah membantu para pelaku UMKM onboard di marketplace dan media sosial. Lebih dari 500 UMKM memiliki QRIS dan barcode produk, lebih dari 800 memiliki legalitas usaha dan lebih dari 30 UMKM yang produknya dipromosikan melalui kegiatan Nusantara Festival (B1GI).
Pada program ini, penyelenggara juga memilih 10 UMKM terbaik untuk mengikuti bootcamp. Mereka menampilkan proposal bisnisnya (business pitching) di hadapan juri yang kompeten pada bidangnya masing-masing.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait