Wadah air tersebut juga diduga bukan sembarang wadah. Menimbang ukuran dan ragam hiasnya, wadah air kuno berdiameter sekitar 50 cm ini kemungkinan milik kalangan bangsawan.
Secara keseluruhan Tim Ekskavasi Situs Keputren mendapatkan temuan dua struktur, yaitu struktur pondasi sebuah tembok yang membujur dari timur ke barat dengan lebar kurang lebih 70 cm dan berbahan bata. Kedua, struktur yang diduga sebagai saluran air melintang dari utara ke selatan.
Pada struktur saluran air inilah tim peneliti ditemukan artefak fragmen kuno berupa wadah atau tempat air yang sudah tidak utuh.
Tim peneliti menyatkan bahwa sejak proyek ekskavasi di Pleret tahun 2007 lalu, baru kali ini ditemukan wadah air terbuka dengan ornamen yang mirip dengan ornamen gerabah Trowulan Mojokerto.
Setelah ekskavasi selesai, tim menutup kembali situs dan artefak fragmen tersebut telah diserahkan kepada Dinas Kebudayaan DIY untuk kegiatan pelestarian dan pengamanan.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait