Struktur yang diduga pagar tersebut memiliki ketebalan rata-rata 130-135 cm. Bahan dasarnya berupa bata khas Majapahit.
Posisi struktur pagar ini membujur dari utara ke selatan. Sementara pada bagian yang berhimpitan dengan bidang barat dan timur, tim mensinyalir adanya struktur batur bangunan tertentu.
Selain temuan struktur pagar dan bangunan, tim juga menemukan berbagai benda yang diyakini merupakan peninggalan masyarakat Majapahit.
Pada Jumat (4/8/2023), tim melaporkan kembali adanya temuan baru berupa mata tombak. Temuan mata tombak di Situs Bhre Kahuripan ini memiliki ukuran panjang 35 cm dalam bentuk yang relatif utuh.
Namun, peneliti belum dapat memberi pernyataan relevansi masa temuan mata tombak dengan struktur pagar. Sebab diperkirakan titik lokasi penemuan mata tombak tidak in situ.
Temuan lain yang diduga berkaitan dnegan kesejarahan Majapahit di lokasi tersebut adalah fragmen benda-benda berbahan gerabah yang berasal dari unsur atap bangunan dan berbagai jenis wadah.
Situs Bhre Kahuripan merupakan area lokasi yang luas yang ditandai oleh SItus Yoni Klinterejo. Program ekskavasi terhadap area ini merupakan upaya penyelamatan terhadap peninggalan utama Majapahit yang diduga teradapat di sekitar wilayah tersebut.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait