SINGAPURA, iNewsMojokerto.id - Singapura telah menjadi sorotan dunia karena telah meluncurkan program tunjangan bagi bayi baru lahir dengan nilai mencapai Rp137 juta. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan bagi penduduknya.
Pemerintah Singapura memberikan uang tunjangan bagi warganya yang punya anak bayi dan angkanya naik secara berkala. Dana diberikan setiap enam bulan sekali hingga berusia 18 bulan.
Total dana yang diterima anak pertama dan kedua 11.000 dolar Singapura atau setara Rp124 juta. Kemudian, 13.000 dolar Singapura atau setara Rp137 juta bagi anak ketiga dan keempat.
Keputusan pemerintah Singapura untuk memberikan tunjangan besar bagi bayi baru lahir tentu saja menarik perhatian masyarakat dunia. Negara ini dikenal memiliki pendekatan progresif terhadap kebijakan keluarga, dan langkah ini menjadi bukti nyata dari komitmen mereka dalam memperkuat keluarga dan memastikan kesejahteraan penduduknya.
Anak-anak ini juga akan mendapat ribuan dolar lainnya untuk biaya kesehatan dan tabungan sekolah anak. Selanjutnya, anak-anak balita akan menerima 400 dolar Singapura setiap enam bulan hingga berusia 6,5 tahun.
Bayi yang mendapat kucuran dana itu harus berasal dari orang tua warga negara Singapura dan sudah menikah secara legal. Dengan memberikan dukungan finansial yang substansial, pemerintah ingin memberikan sinyal positif bahwa memiliki anak adalah suatu hal yang didukung dan dihargai oleh negara.
"Kementerian sukses membawa aturan ini disetujui parlemen pada 1 Agustus 2023," tulis keterangan resmi Kementerian Sosial dan Pengembangan Keluarga Singapura seperti dikutip dari CNA, Sabtu (29/7/2023).
Selain insentif untuk bayi, pemerintah Singapura akan menambah cuti bagi bapak yang baru punya anak bayi dari dua minggu jadi sebulan mulai Januari 2024. Bapak-bapak juga dapat jatah cuti tak digaji selama 6-12 hari setiap tahunnya.
Secara keseluruhan, kebijakan tunjangan bagi bayi baru lahir di Singapura merupakan langkah progresif yang bertujuan untuk memperkuat keluarga dan mendorong pertumbuhan penduduk. Dengan insentif finansial yang kuat, diharapkan angka kelahiran di negara ini dapat meningkat, dan masyarakat akan merasakan manfaatnya dalam jangka panjang.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait