Pemimpin sekte, Paul Mackenzie, ditangkap pada 14 April setelah ditemukan banyak makam dangkal di sekitar markas sekte tersebut. Setidaknya 31 jenazah ditemukan di lokasi tersebut.
Mackenzie menjalani sidang dakwaan pada 15 April di Pengadilan Malindi, di mana hakim memberikan waktu 14 hari kepada polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Para pengikut sekte tinggal di sekitar Gereja Internasional Kabar Baik di daerah terpencil seluas 2,3 km persegi di dalam Hutan Shakahola. Presiden Kenya, William Ruto, mengatakan bahwa ajaran Mackenzie bertentangan dengan agama apapun.
"Mackenzie berpura-pura dan berperawakan sebagai pendeta, padahal sebenarnya dia adalah penjahat yang sangat kejam," kata Ruto.
Dia menginstruksikan otoritas terkait untuk menyelidiki penyebab kejadian ini serta menangani kasus yang mengerikan dan memilukan ini dengan tuntas.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait