MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Di mana tempat persemayaman abu Prabu Wijaya, raja pertama Majapahit? Orang mungkin langsung menyebut Situs Siti Inggil yang ada di Trowulan.
Padahal, catatan sejarah menyebut abu Prabu Wijaya didharmakan di tempat lain. Tempat tersebut adalah Simping atau Candi Simping yang berlokasi di Blitar.
Candi Simping ternyata tidak terlalu populer di kalangan wisatawan Majapahit. Orang lebih mengenal Siti Inggil sebagai situs keramat makam Prabu Wijaya.
Padahal, dalam kakawin Nagarakretagama jelas disebut oleh Mpu Prapanca dalam Pupuh XLVII/3[2] bagian yang ketiga, yang berbunyi:
"... tahun Saka surya mengitari bulan (1231 Saka atau 1309 M), Sang Prabu (Raden Wijaya) wafat, disemayamkan di dalam pura Antahpura, begitu nama makam dia, dan di makam Simping ditegakkan arca Siwa..."
Peneliti arkeologi asal Yogyakarta, Nurhadi Rangkuti, menguraikan kalimat Prapanca tersebut mengindikasikan bahwa lokasi persemayaman abu Prabu Wijaya dilakukan di dua tempat. Di Antahpura dilakukan persemayaman secara Budha. Sementara di Simping dilakukan secara Siwa (Hindhu Siwa).
Lokasi Candi Simping terletak di Dusun Krajan, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Di lokasi ini pula arca Harihara yang kini disimpan di Museum Nasional ditemukan.
Penemuan arca tersebut juga semakin memperkuat bukti bahwa Candi Simping merupakan tempat pendharmaan sang prabu yang disebutkan Mpu Prapanca.
Sayangnya, kondisi Candi Simping sangat memprihatinkan. Bangunan utama kini tersisa hanya pondasinya saja.
Bahkan menurut para arkeolog, tidak mungkin dilakukan restorasi karena terlalu banyak bagian yang hilang atau rusak.
Inilah yang tersisa dari tempat persemayaman pendiri Majapahit. Candi Simping sendiri hingga hari ini masih dibuka untuk dikunjungi wisatawan.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait