".. slra ta dhinarmeng kapopongan. bhiseka ring trenggapura • pratista ring antawulan"
Awalnya para ahli membaca antawulan sebagai nama rembulan. Baru kemudian Husein Djajadiningrat menerjemahkan dalam disertasinya pada 1913, pratistaring antawulan dengan '' gelegen te antawulan''atau ""didudukkan/diperkokoh/disemayamkan di Antawulan".
Sementara pada kitab Negarakretagama, lokasi persemayaman Jayanegara disebut dengan nama Antarasasi.
Berdasarkan persamaan harfiah antara wulan-sasi-bulan inilah disimpulkan bahwa Trowulan yang dikenal hari ini adalah Antawulan atau Antarasasi yang disebut dalam naskah-naskah tersebut.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait