MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Pancari Wilwatikta adalah bagian dari sistem pemerintahan Majapahit. Keberadaannya sangatlah penting dalam pengaturan urusan rakyat.
Apa itu Pancari Wilwatikta adalah kelima sosok kepercayaan dari Majapahit. Uniknya keberadaan Pancari Wilwatikta disebutkan dalam Nagarakretagama karya Mpu Prapanca.
Pancari Wilwatikta adalah lima posisi atau jabatan dalam pemerintahan Majapahit. Lima jabatan ini bertugas membantu raja dalam koordinasi wilayah dan urusan rakyat.
Disebutkan dalam Nagarakretagama pupuh 10/1 yang termasuk dalam Pancari Wilwatikta adalah patih, demung, kanuruhan, rangga, dan tumenggung. Itu seperti lima pilar penjaga kerajaan.
Dikutip tim iNews dari buku "Menuju Puncak Kekuasaan: Sejarah Kerajaan Majapahit" karya Prof. Slamet Mulyana disebutkan bahwa meski Nagarakretagama tidak menyebutkan patih, banyak bukti lainnya yang melengkapi informasi itu.
Pada piagam Bendasari misalnya. Piagam yang dikeluarkan pada zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk ini menyebutkan urutan pejabat Pancari Wilwatikta adalah
1). rakrian mapatih amangku bumi: Gadjah Mada
2). rakrian demung: empu Gasti
3) rakrian kanuruhan: empu Turut
4). rakrian rangga: empu Lurukan
5). rakrian tumenggung: empu Nala
Pada piagam lain yang juga ditulis pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, disebut piagam D.38 dari daerah Surabaya, kelima jabatan itu dipegang oleh:
1). rake mapatih ring Majapahit: empu Gadjah Mada
2). rake demang: empu Alus
3). rake kanuruhan: empu Bajil
4). rake rangga: empu Ba (tidak terbaca)
5). rake (tumenggung): empu Nala
Tampak bahwa posisi Mahapatih Amangkubhumi dan Tumenggung tidak mengalami perubahan pemegang jabatan. Meski keberadaan patih tidak disebut, dalam Nagarakretagama pun ditegaskan bahwa Pancari Wilwatikta memang terdiri dari 5 orang.
Prof. Slamet Mulyana menguraikan bahwa Pancari Wilwatikta berbeda secara substansial dengan jabatan Mahamenteri. Jabatan ketiga mahamenteri Majapahit adalah berupa jabatan kehormatan.
Sementara itu, jabatan Pancari Wilwatikta adalah jabatan yang bertalian langsung dengan pelaksanaan pemerintahan. Singkat kata, jatuh bangunnya kerajaan Majapahit banyak bergantung pada kesanggupan para pejabat yang bersangkutan.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait