Sedangkan alasan menggunakan bambu sebagai penyangga, bambu yang terendam air tidak terkena faktor udara atau oksidasi maka bambu semakin kuat. Selain itu, harga bambu relatif murah dan membantu membangkitkan ekonomi kerakyatan karena bambu dibeli dari masyarakat.
“Kita utamakan bambu dibeli dari masyarakat kota Mojokerto. Tapi ternyata tidak mencukupi karena memang kebutuhannya banyak. Untuk mencukupi, terpaksa juga membeli dari luar kota Mojokerto,” terangnya.
Dengan proyek pelebaran jalan Empu Nala sepanjang 2,3 kilometer, dibutuhkan sekira 22.000 batang bambu. “Bambu dibeli dengan harga Rp 28 ribu per batang. Semoga dapat membantu membangkitkan ekonomi kerakyatan, khususnya yang memiliki tanaman bambu,” harapnya.
“Tujuan dari pelebaran jalan Empu Nala kan memang untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi warga sekitar. Selama ini warga yang berada di selatan jalan Empu Nala terhalang oleh sungai untuk membuka usaha. Dengan ditutupnya sungai, kita berharap warga di selatan sungai lebih leluasa,” tandasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait