KIEV, iNews.id - Ukraina membantah melakukan serangan terhadap fasilitas penjara di Yelenovka atau Olenivka, Donetsk, pada Jumat (29/7/2022). Serangan itu sedikitnya menewaskan 40 tawanan perang dari Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky malah menuduh balik Rusia dan kroninya berada di balik serangan ini dengan serangan artileri. Dalam pesan video pada Jumat malam, dia mengatakan kematian puluhan tawanan perang sudah cukup untuk memasukkan Rusia sebagai negara sponsor terorisme.
"Saya memohon, terutama kepada Amerika Serikat, keputusan diperlukan dan dibutuhkan sekarang," katanya, seperti dilaporkan kembali Reuters, Sabtu (30/7/2022).
Serangan udara itu menyebabkan lembaga pemasyarakatan itu luluh lantak, menyajikan pemandangan sangat mengerikan. Serangan terjadi saat fasilitas itu dipenuhi ratusan penghuni, yakni para tentara dan pejuang Ukraina yang ditawan pasukan Rusia.
Pemerintahan boneka Rusia di Republik Rakyat Donetsk (DPR) menyebut serangan itu dilakukan tentara Ukraina menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan Amerika Serikat (AS). Otoritas di DPR mengungkap foto-foto di lokasi kejadian, termasuk memperlihatkan puing-puing roket HIMARS yang digunakan menyerang penjara.
Ukraina menggunakan roket HIMARS pasokan dari negara Barat untuk menyerang posisi pasukan Rusia di wilayah yang diduduki. Menurut koresponden, fasilitas penjara itu hancur dan terbakar.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait