"Kondisi ini dapat dihindari apabila BI menaikkan suku bunga acuan mengikuti kenaikan suku bunga The Fed (Bank Sentral AS)," ujar Piter.
Sementara itu, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan resesi Amerika Serikat (AS) membawa tiga dampak bagi perekonomian Indonesia. Dampak pertama adalah resesi AS membuat tekanan pada sisi permintaan ekspor produk Indonesia baik komoditas maupun produk olahan (manufaktur).
Menurut dia, resesi yang terjadi akan membuat konsumen di AS mengurangi pembelian barang impor dan cenderung lebih banyak berhemat akibat pelemahan daya beli. "Jadi, neraca dagang bisa melemah, sekaligus menurunkan prospek booming harga komoditas yang selama ini telah membantu pemulihan ekonomi Indonesia," kata Bhima, kepada MNC Portal Indonesia, di Jakarta.
Dampak kedua, lanjutnya, resesi AS akan mengakibatkan transmisi di pasar keuangan. Hal ini perlu dicermati karena investor akan beralih ke aset yang lebih aman untuk menghindari risiko stagflasi dan resesi di AS.
"Aset seperti dollar AS akan di incar sebagai safe haven dan ini akan memukul stabilitas kurs rupiah," ungkap Bhima.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait