Hai Investor Bitcoin, Jangan Lupa TP Karena Harga Telah Naik Diatas 23.000 Dolar

Trisna Eka Adhitya
Harga Bitcoin terus mengalami penguatan imbas kenaikan suku bunga The Fed. (Foto Istimewa)

NEW YORK, iNews.id - Harga Bitcoin merangkak naik di atas 23.000 dolar AS. Kenaikan suku bunga acuan yang telah ditetapkan The Fed sebesar 75 basis poin menjadi penyebab positifnya harga Bitcoin

"Kesimpulan pertemuan Fed hari Rabu membuka jendela musim panas untuk reli Bitcoin, mengingat kita sekarang memiliki dua bulan sampai pembuat kebijakan selanjutnya mempertimbangkan kebijakan moneter," kata salah satu pendiri dompet kripto Nexo, Antoni Trenchev, dikutip dari CNBC International, Kamis (28/7/2022). 

Pada Rabu (27/7/2022), The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen sebagai upaya untuk meredakan inflasi yang merajalela demi menghindari resesi. Tetapi Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga bisa melambat, yang memicu reli saham.

Mata uang kripto cukup berkorelasi dengan saham AS, khususnya Nasdaq, yang melonjak 4 persen pada Rabu waktu setempat. Sementara data CoinGecko menunjukkan, Bitcoin diperdagangkan pada 23.168,88 dolar AS atau sekitar Rp345,5 juta pada Kamis (28/7/2022) pukul 03.00 waktu setempat, naik sekitar 9 persen dibanding sehari sebelumnya. 

"Selama 24 jam ke depan akan menjadi ujian nyata dari ketahanan Bitcoin yang ditemukan kembali setelah mengabaikan data inflasi AS yang luar biasa bulan ini," ujar Trenchev. 

Koin digital lainnya juga naik. Ether melonjak 13 persen menjadi 1.645,56 dolar AS.  Adapun Bitcoin sedang mencoba untuk melakukan reli lanjutan setelah beberapa kegagalannya bulan ini. Kripto terbesar di dunia ini telah diperdagangkan dalam kisaran antara 20.000 hingga lebih dari 24.000 dolar AS sejak pertengahan Juni setelah nilainya anjlok 50 persen.

Pasar kripto telah babak belur karena masalah ekonomi makro. Dua contoh profil tinggi adalah platform pinjaman kripto Celsius dan hedge fund Three Arrows Capital yang keduanya telah mengajukan kebangkrutan dan juga merugikan banyak investor.
 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network