"Pedih rasa hati melihat tiada obat untuk menyembuhkan kecuali menanti Rajasanagara, pangkal tumbuh segala hidup, karena beliau putus keluhuran, bijak memperbaiki jagat, pengasih kepada yang ditimpa sedih, sungguh dewa menjelma."
Mpu Prapanca pun mengakhiri kisahnya tentang kedua candi dengan sekali lagi menghaturkan sanjungan kepada raja. Begitulah cara sastrawan di masa Majapahit menyampaikan kritik pada pemerintahan.
Perbandingan kisah kedua candi yang diuraikan Mpu Prapanca dalam kakawin Nagarakretagama ini tampaknya ditujukan untuk mengharap raja memberi perhatian yang sama pada semua bangunan keagamaan. Tidak hanya berat sisi pada satu agama saja.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait