SURABAYA, iNews.id - Petugas haji embarkasi Surabaya mengamankan barang-barang milik jemaah haji yang tidak bisa ikut berangkat haji. Ini karena barang-barang tersebut dilarang dibawa dalam penerbangan.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram mengatakan, embarkasi Surabaya menemukan cobek hingga palu milik jemaah asal Lamongan setelah melalui pemeriksaan x-ray.
"Dari kloter 5 asal Lamongan ternyata ada cobeknya. Mungkin mau dibuat ngulek sambel disana," kata Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, Selasa (7/6/2022).
Selain cobek, jemaah juga kedapatan membawa barang-barang yang tidak diperbolehkan seperti palu, paku, tampar serta barang tajam lainnya.
"Jemaah yang ingin membawa gunting, silet, pisau silakan dimasukkan koper bagasi saja, jangan ditaruh di tas tenteng ya," katanya.
Setelah diamankan, barang-barang tersebut akan dibawa pulang ke Lamongan. Barang-barang tersebut masih bisa diambil oleh pemiliknya setelah pulang dari Tanah Suci di Kantor Kemenag setempat.
"Cobek nggak boleh dibawa di dalam kabin pesawat. Takutnya kan bila ada apa-apa barang-barang seperti cobek disalahgunakan untuk melempar atau tindakan anarkis lainnya dalam pesawat kan berbahaya," tutur Maram.
Meski demikian, Kepala Kanwil Kemenag Jatim ini menambahkan, wawasan masyarakat terkait barang bawaan makin hari makin membaik. Hal ini dibuktikan dari kloter 5 asal Kota Surabaya yang tidak ditemukan adanya cairan melebihi 100 ml dalam tas.
"Jadi dari 146 tas tenteng jemaah kloter 5 asal Surabaya, petugas tidak mengamankan cairan ataupun gel sama sekali. Hanya mengamankan benda tajam seperti guntig, silet, paku, dan palu saja," ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya