get app
inews
Aa Text
Read Next : Rusia dan Korut Semakin Mesra, Ada Jadwal Kunjungan Dalam Waktu Dekat

Satan-2 Rusia Meluncur Melewati Benua

Kamis, 21 April 2022 | 15:55 WIB
header img
Rusia berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat atau Satan-2 di tengah kecamuk perang dengan Ukraina. (Foto/Sputnik)

MOSKOW, iNews.id - Rusia berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat atau yang biasa dikenal sebagai Satan-2. Peluncuran yang dilakukan pada Rabu (20/4/2022) ini memicu kekhawatiran di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina. 

Pelabuhan antariksa Plesetsk dipilih menjadi lokasi peluncuran. Rudal yang telah diluncurkan dari barat laut negara itu berhasil mengenai sasaran di semenanjung Kamchatka di timur jauh.

Presiden Rusia Vladimir Putin pun mengucapkan selamat kepada militer Rusia yang telah berhasil meluncurkan rudal balistik antarbenua itu.

"Saya mengucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat," kata Putin kepada militer Rusia seperti dikutip dari Daily Mail.

Putin juga mengatakan, keberadaan Satan-2 akan mampu memperkuat posisi tempur militer rusia. Sehingga ancaman dari eksternal khususnya dari negara-negara yang telah memberikan sanksi keras atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka yang, dalam panasnya retorika agresif, mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali," ujarnya.

Rudal ini juga diklaim memiliki karakteristik yang terbaik saat ini. Putin pun mengklaim bahwa rudal ini akan segera diproduksi masal dalam waktu dekat. 

"Kompleks baru memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern. Ini tidak memiliki analog di dunia dan tidak akan memiliki waktu yang lama untuk datang," tegasnya. 

Sarmat adalah ICBM baru yang diperkirakan akan dikerahkan Rusia dengan 10 atau lebih hulu ledak pada setiap rudal, menurut Layanan Penelitian Kongres AS. Rudal itu telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan peluncuran uji cobanya tidak mengejutkan bagi Barat, tetapi itu terjadi pada saat ketegangan geopolitik ekstrem karena perang Rusia di Ukraina. 

"Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terjauh di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita," kata media pemerintah Rusia.

Sarmat atau Satan-2 diyakini sebagai "monster" terbesar di gudang senjata nuklir Rusia dengan perkiraan jangkauan 11.000 mil dan muatan 10 ton. 

Meski sukses menggelar ujicoba Sarmat, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan Rusia tidak mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir 'pada tahap ini' dalam invasinya.

"Pada tahap ini, kami sedang mempertimbangkan opsi senjata konvensional saja," menurut kantor berita negara Rusia, RIA. 

Namun Lavrov juga mengatakan pada akhir Januari bahwa Rusia tidak akan menyerang tetangganya. Kurang sebulan setelah komentarnya, yakni pada 24 Februari, Putin memerintahkan pasukan Moskow ke Ukraina. 

Beberapa hari kemudian, Putin menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi, dan mengancam sekutu NATO dengan 'konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah' jika mereka campur tangan dalam konflik Ukraina. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pemimpin Rusia itu akan siap untuk menggunakan senjata nuklir dalam konflik, sesuatu yang belum pernah dilakukan negara lain sejak Perang Dunia Kedua.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut