MOJOKERTO, iNews.id – Komikus jepang Fujiko A Fujio dikabarkan meninggal dunia di usia 88 tahun, Kamis (7/4/2022). Pencipta sosok manga Doraemon, dan Ninja Hatori ini meninggal di rumahnya, yang berada di Kawasaki, Jepang.
Dikutip dari Japan News, komikus ini telah membuat banyak karya yang meledak di era 1980an. Bahkan hingga kini seluruh komik yang telah dibuat Fujiko masih dikenang oleh sebagian pecinta manga.
Kepergian sosok Fujiko A Fujio tentunya menyisakan banyak kenangan bagi anak-anak yang lahir di masa itu. Fujiko juga dikenal sebagai sosok yang sangat berjasa bagi lahirnya manga di Jepang.
Kepergian Fujiko menyisakan duka bagi penggemar dan kerabatnya. Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui di mana Fujiko Fujio akan dimakamkan.
Pria bernama asli Motoo Abiko ini lahir di Prefektur Toyama. Dia mengagumi penulis Osamu Tezuka dan bercita-cita menjadi mangaka.
Kemudian dia bekerja sama dengan teman masa kecilnya Hiroshi Fujimoto, dan mereka membuat debut profesional mereka pada 1951 dengan nama pena Fujiko Fujio.
Setelah bekerja di sebuah surat kabar lokal, Abiko datang ke Tokyo dan mulai tinggal di Tokiwaso, sebuah rumah apartemen tempat banyak mangaka muda berkumpul. Pada 1964, dia dan Fujimoto memulai serialisasi "Obake no Q-Taro" di majalah manga Shonen Sunday.
Manga menjadi hit besar karena menggabungkan humor dan fantasi dan membuatnya sangat populer. Dia juga menulis The Laughing Salesman dan Kaibutsu-kun.
Melalui beberapa karyanya tersebut, dia meraih banyak penghargaan. Keduanya kemudian menatap membagi ke dalam dua genre. Sementara Fujimoto berfokus pada manga untuk anak-anak, Abiko mengambil karya yang lebih luas, dari manga anak-anak hingga karya dengan sentuhan horor atau untuk pembaca dewasa.
Namun keduanya secara resmi bubar pada akhir 1980-an, dan Abiko membuat awal baru dengan nama Fujiko Fujio A. Pada 2005, dia menerima penghargaan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Asosiasi Kartunis Jepang untuk karyanya.
Rekannya, Hiroshi Fujimoto diketahui meninggal dunia lebih dulu pada usia 62 tahun di sebuah rumah sakit lantaran mengalami gagal hati. Saat tutup usia, ia diketahui meninggalkan istri serta tiga orang putrinya.
Editor : Trisna Eka Adhitya