Persiapan Singkat, Tes Kompetensi Akademik 2025 di Jombang Diikuti Ribuan Siswa
JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Tes Kompetensi Akademik (TKA) resmi dimulai di seluruh satuan pendidikan jenjang SMA dan SMK di Jombang, Jawa Timur, pada Senin (3/11/2025). Meski persiapan singkat, namun ribuan siswa-siswi sangat antusias mengikutinya.
Di antaranya di SMK Bakti Indonesia Medika di Candimulyo, Jombang. Di sekolah ini, puluhan siswa terbagi dua kelas, masing-masing diperkirakan 20 orang siswa dengan dua orang pengawas. Mereka tampak konsentrasi mengerjakan soal tes digital berbasis komputer.
"Alhamdulillah hari ini pelaksanaan TKA di SMK BIM sesi 1 (gelombang pertama) berjalan dengan baik, semua peserta hadir," kata Kasubag TU Cabdindik Jombang, Ulil Muamar saat memantau pelaksanaan TKA di SMK BIM.
Informasi dihimpun, kebijakan TKA ini diumumkan secara tiba-tiba. Tes untuk jenjang SMA itu pertama kali dikabarkan dan diresmikan pada 8 Juni 2025, sementara dokumen resmi baru terbit pada 14 Juli 2025. Persiapan siswa mengikuti terbilang singkat, kisaran waktu 3,5 bulan atau 112 hari.
Pelaksanaan TKA 2025 untuk seluruh jenjang SMA, MA, SMK, serta program Paket C dan satuan pendidikan keagamaan atau kebutuhan khusus setara SMA sederajat dibagi dalam tiga gelombang utama. Yakni 3–4 November; 5–6 November dan 8–9 November 2025.
Pelaksanaan TKA merupakan implementasi dari Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 yang menggantikan Permendikbudristek Nomor 31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan. Tes ini bertujuan mengukur capaian akademik siswa secara nasional untuk memastikan mutu dan kesetaraan pendidikan di seluruh jalur, baik formal, nonformal, maupun informal.

Ulil mengatakan Tes Kompetensi Akademik tahun ini tidak wajib diikuti. Namun, dirinya mengaku bangga karena disambut antusias para siswa. Berdasarkan data, sebanyak 9112 siswa SMK di Jombang yang mengikutinya, dari jumlah keseluruhan 9699 siswa, atau sekitar 587 siswa tidak mengikuti. Sementara, dari 6.241 siswa SMA di Jombang, yang ikut TKA sebanyak 6109. Sisanya, 132 siswa tidak mengikuti dengan berbagai alasan.
Menurut Ulil, siswa memutuskan tidak mengikuti TKA yang hasil nilainya bisa dipertimbangkan untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, di antaranya karena sudah punya pekerjaan dan akan berlanjut hingga setelah lulus sekolah. Atau mereka sudah direkrut kerja.
"Namun, alhamdulillah hampir mencapai 95 persen SMA dan SMK yang mengikuti, termasuk siswa SLB (Sekolah Luar Biasa) juga mengikuti. Kita harapkan sesi 1 hingga 3 nanti, semua bisa berjalan dengan baik sesuai yang kita rencanakan," ujarnya.
Editor : Zainul Arifin