JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir meminta masyarakat menunggu hingga besok Jumat, 1 April 2022 terkait rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Harga BBM Pertamax diperkirakan akan mengikuti harga pasar global.
"Ini pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi. Pertamax tidak. Kalau Pertamax naik, ya mohon maaf. Kalau Pertalite disubsidi. Nanti 1 April tunggu saja," kata Erick, dikutip Kamis (31/3/2022).
Dengan demikian harga Pertamax yang saat ini dibandrol Rp 9.000 perliter akan berubah mengikuti nilai keekonomian di pasar global. Saat ini harga keekonomian maksimal pasar global saat ini Rp16.000 per liter.
Rencana kenaikan harga harga bahan bakar minyak nonsubsidi ini mendapat restu dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham dan Komisi VI DPR RI.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai kenaikan harga Pertamax diperlukan karena harganya sudah jauh dari harga keekonomian dunia. Bahkan, Arya mencatat para pengguna Pertamax adalah warga dengan latar belakang ekonomi atas atau orang-orang kaya.
Artinya, selama ini Pertamina telah mensubsidi pemakai mobil mewah. Sehingga Penyesuaian harga Pertamax yang telah mendapat restu dari Kementrian BUMN selaku pemegang saham dan Komisi VI DPR RI perlu dilakukan.
"Selama ini Pertamina sudah subsidi nih ke para pemakai Pertamax, yang sebenarnya orang-orang kalangan atas pemakai mobil mewah. Jadi lucu juga jika Pertamina mensubsidi mobil mewah tersebut,” ujar Arya.
Di lain sisi, Arya mengaku sejumlah pengamat sudah memberikan usulan agar harga Pertamax harus disesuaikan dengan harga keekonomian saat ini. Pasalnya terjadi gap yang cukup tinggi.
Editor : Trisna Eka Adhitya