Kakek di Mojokerto Tewas Tertimpa Pohon Randu Ditebang Bersama Anak, Begini Kondisinya
MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Seorang kakek warga Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto bernama Tolip (72) tewas setelah tertimpa pohon randu yang ditebang bersama anak dan rekannya di lahan milik Gatot Subagio (72) di Kelurahan Gununggedangan Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Pria lansia itu sempat diberikan pertolongan dibawa ke rumah sakit, namun saat tiba di rumah sakit, dia meninggal dunia dengan kondisi luka parah.
Nasib nahas dialami pejuang keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai penebang kayu ini terjadi pada Minggu (27/7/2025) siang, saat ia menebang pohon diameter sekitar 1 meter bersama anaknya Ngataji (52), dibantu rekannya Sunaryo (49) di lahan milik Gatot Subagio.
Kapolsek Magersari, Kompol Amat menjelaskan, bermula korban bersama dua orang melakukan pekerjaan penebangan pohon randu menggunakan alat gergaji mesin dan tali tambang sebagai penarik untuk merobohkan pohon.
Pekerjaan dimulai dari memotong ranting-ranting pohon terlebih dahulu. Setelah bersih, para pekerja memasang tali tambang ke batang bagian atas untuk ditarik dari bawah. Agar batang pohon mudah roboh, dilakukan pemotongan di bagian bawah.
"Ketika batang pohon bagian bawah sudah terpotong sekira 80 persen dari lingkar batang, korban dengan pekerja lainnya menarik tali tambang yang sudah dipasang pada batang pohon tersebut untuk merobohkannya," kata Kompol Amat, kepada iNewsMojokerto, Minggu (27/7/2025).
Nahas, pada saat tali ditarik ke arah utara untuk dirobohkan, batang pohon randu membentur pohon lain sehingga robohnya berbelok arah dan menimpa korban yang mengenai bagian kepala korban.
Sesaat setelah tertimpa pohon, korban masih hidup. Ketua RW lingkungan setempat menghubungi Call Center 112 Kota Mojokerto agar mendatangkan ambulans untuk segera mengevakuasi korban ke rumah sakit. Kejadian itu juga dilaporkan ke Polsek .
"Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Kota Mojokerto untuk mendapatkan penanganan, namun pada saat di IGD korban dinyatakan telah meninggal dunia," ungkapnya.
Kompol Amat menambahkan bahwa pihak keluarga korban menyadari kejadian tersebut merupakan musibah, serta tidak menuntut pihak manapun atas peristiwa yang dialami korban. Pihak keluarga juga menolak membuat laporan kejadian itu.
Insiden yang dialami kakek Tolip ini menjadi duka bagi keluarga dan rekan-rekan korban. Masyarakat hendaknya lebih berhati-hati dan waspada dalam setiap melakukan aktivitas yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Editor : Zainul Arifin