get app
inews
Aa Text
Read Next : TMMD 2025 di Jombang: Bangun Jalan Desa 1.178 Meter Hingga Rehab Rumah Tidak Layak Huni

Resmi Dibuka, TMMD Ke-125 di Kromong Jombang Jadi Harapan Baru Bagi Masyarakat

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:53 WIB
header img
Komandan Kodim 0814/Jombang, Letkol Kav Dicky Prasojo, bersama Sekda Agus Purnomo, Kapolres AKBP Ardi Kurniawan dan warga saat meninjau jalan rusak yang akan dibangun. Foto iNewsMojokerto/Aries

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 yang mulai dilaksanakan Kodim 0814 Jombang pada Rabu (23/7/2025), membawa harapan baru bagi warga Desa Kromong Kecamatan Ngusikan.

Suasana di Desa Kromong mendadak beda dari biasanya. Aktifitas masyarakat tetiba terhenti saat pasukan berseragam loreng masuk di desa terpencil itu.

Disela-sela menghentikan aktifitasnya, ternyata para masyarakat ini menaruh harapan. Sorot mata dan wajah mereka seakan melihat harapan. "Jalanku tidak rusak lagi," kata Nur Miati (45) sembari meninggalkan aktivitas di kebunnya.

Para prajurit TNI berseragam loreng ini memang sengaja masuk desa. Bukan untuk menakut-nakuti warga, mereka bersama berbagai instansi terkait akan membangun sejumlah proyek fisik di lokasi itu.

Bukan hanya membangun proyek jalan, sumur bor, musala hingga membangun rumah tidak layak huni. Mereka juga membangun kembali gotong royong, mengajak warga desa bahu-membahu memulai satu misi, membangun kampung halaman secara bersama-sama.

Program kemanusiaan itu dikemas dengan tajuk TMMD ke-125 tahun 2025. Komando Distrik Militer (Kodim) 0814/Jombang bersama pemerintah daerah membangun sejumlah proyek fisik maupun non fisik di Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan yang  berlangsung selama satu bulan penuh. Secara resmi dimulai dengan pembukaan pada Rabu (23/7/2025) hingga (21/8/2025).

Letkol Kav Dicky Prasojo, Komandan Kodim 0814/Jombang, berdiri di tengah lokasi pembangunan dengan suara tegas namun penuh empati. "TMMD adalah bentuk nyata kolaborasi antara TNI dan pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan prioritas. Terutama percepatan pembangunan di wilayah-wilayah yang masih terisolir," kata dia.

Sedikitnya ada lima kegiatan fisik menjadi fokus utama program TMMD di Jombang tahun ini. Jalan sepanjang 1.178 meter akan direhabilitasi di Desa Kromong, membuka akses penting antar dusun dan menghubungkan warga dengan pusat ekonomi desa.

Tiga rumah tak layak huni akan dibangun ulang, membawa angin segar bagi keluarga yang selama ini hidup di bawah atap seadanya. Lima unit sumur bor juga akan dibangun untuk menghidupi pertanian warga, dan terakhir musala-musala yang rusak akan diperbaiki agar kembali menjadi pusat spiritual desa terpencil itu.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur, TMMD juga menanamkan semangat kebersamaan. Sebanyak 150 personel TNI dan 200 warga serta unsur Polri terlibat langsung di dalamnya. Mereka tak hanya bekerja, tapi juga makan bersama, beristirahat bersama, dan berbagi cerita dalam kesatuan.

"Saya bangga bisa kerja bersama tentara. Biasanya cuma lihat di TV, sekarang bisa kerja sama-sama," ujar Abdul Sarman (54) seorang pria yang sehari-hari hidup dari ladang

TMMD bukan hanya soal jalan dan bangunan. Di balik program ini, ada kepedulian mendalam terhadap kesejahteraan sosial dan kemandirian masyarakat desa. TMMD Jombang juga menggelar berbagai aktivitas non-fisik: penanaman pohon; penyuluhan kesehatan; perpustakaan keliling untuk anak-anak; hingga pasar murah yang membantu kebutuhan pokok warga.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, yang hadir dalam pembukaan TMMD di Desa Kromong turut mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk konkret dari filosofi pembangunan daerah, bertajuk: Noto Kuto, Bangun Deso.

"Kami ingin kolaborasi seperti ini terus berlanjut. Setiap tahun, desa harus merasakan keadilan pembangunan, bukan hanya kota," ucap Agus menandaskan.

TMMD ke-125 bukan sekedar agenda tahunan. Ini merupakan bentuk nyata bahwa pembangunan bisa tumbuh dari desa, bukan hanya dari pusat kota. Di antara bata, semen, dan suara cangkul, terselip harapan-harapan kecil yang perlahan menjelma menjadi kenyataan.

Di Desa Kromong, TMMD bukan hanya membangun jalan. Namun membangun keyakinan, bahwa gotong royong masih hidup. Bahwa negara hadi bukan dengan janji, tapi dengan kerja nyata.

Saroh (56) salah satu warga penerima manfaat program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) mengaku bersyukur progam ini berpihak pada dirinya.

"Kalau hujan, dulu bocor semua. Nanti kalau sudah dibangun, saya bisa tidur tenang. Ini rezeki dari Tuhan lewat tangan-tangan baik," tutupnya.

Editor : Zainul Arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut