PKB Gelar Dialog Terbuka di Klenteng Hong San Kiong, Rancang Jombang Lebih Inklusif

JOMBANG, iNEWSMOJOKERTO.ID – PKB (Partai Kebangkitan Bangsa gelar dialog terbuka dengan masyarakat di Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang. Dialog bertajuk Sarasehan Pembangunan Regional tersebut untuk merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang 2025–2030.
Tiga narasumber utama dihadirkan dalam dialog itu, yaitu Ketua Fraksi PKB DPRD Jombang, M. Subaidi Muchtar; Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Ahmad Athoillah dan Anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi PKB Abdul Halim Iskandar.
Subaidi menyampaikan pentingnya menghentikan pendekatan pembangunan yang hanya mengejar portofolio proyek semata. Menurut Subaidi, lima tahun ke depan program-program pemerintah yang hanya sekedar pencitraan harus dihentikan.
"Serasehan ini menjadi langkah konkret untuk menyerap kebutuhan riil masyarakat. Harapannya, hasil dari forum ini menjadi pijakan dalam menyusun RPJMD yang sesuai dengan visi-misi bupati dan wakil bupati terpilih,” ujarnya.
Sementara itu, Athoillah menilai dialog terbuka itu sebagai bentuk politik yang substansial, bukan seremonial. PKB hadir langsung, berdialog dengan rakyat, menyerap aspirasi untuk pembangunan lima tahun ke depan—baik di sektor ekonomi, pendidikan, sosial, maupun keuangan.
"Ini akan diselaraskan dengan arah pembangunan yang dirancang pemimpin daerah hasil pilihan rakyat,” kata politisi PKB ini.
Ia juga menyampaikan dialog semacam ini harus terus dihidupkan agar rakyat tidak hanya menjadi penonton, tetapi terlibat langsung dalam proses perencanaan kebijakan.
Serasehan ini menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, harapan, hingga solusi terkait arah pembangunan Jombang. Fraksi PKB menegaskan bahwa aspirasi yang terkumpul akan dirumuskan sebagai bahan utama dalam penyusunan kebijakan strategis daerah, yang tidak hanya realistis tetapi juga partisipatif.
“Dengan menggelar serasehan di tempat bersejarah dan simbol keberagaman seperti Klenteng Hong San Kiong, Fraksi PKB juga ingin menegaskan pesan bahwa pembangunan Jombang ke depan harus menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan inklusivitas,” ujarnya.
Abdul Halim Iskandar bangga atas penyelenggaraan dialog terbuka itu. Menurutnya, RPJMD yang baik harus lahir dari suara rakyat, bukan hanya dari ruang-ruang birokrasi.
“Saya bersyukur bisa terlibat dalam forum ini. Aspirasi masyarakat adalah roh utama dalam menyusun RPJMD 2025–2030. Kita punya banyak tokoh hebat di Jombang, tetapi masih berdiri sendiri-sendiri. Harapannya melalui forum seperti ini, Jombang bisa unggul secara kolektif,” kata pria yang akrab disapa Gus Halim ini.
Pada kesempatan itu, Gus Halim juga menyampaikan apresiasinya terhadap Klenteng Hong San Kiong sebagai simbol keharmonisan dan keberagaman di Jombang.
“Saya sangat mengapresiasi eksistensi Klenteng Hong San Kiong. Ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi representasi budaya damai di Jombang. Di sini, perbedaan bukan jurang pemisah, tetapi jembatan penghubung. Damai bisa tumbuh dari harmoni dalam keberagaman,” ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto