MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Mojokerto Raya dalam pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, terutama Pertalite sudah mulai menerapkan QR Code. Seperti yang ada di SPBU Jalan Bhayangkara Kota Mojokerto, pembelian Pertalite dengan QR sudah berlaku sejak tanggal 5 November 2024 lalu.
Sejumlah kendaraan tampak antre untuk menunggu giliran untuk membeli BBM partalite. Terlihat para pengendara sudah mengetahui jika di sejumlah SPBU di Mojokerto Raya sudah menerapkan pembelian BBM jenis pertalite menggunakan QR Code.
"Saya pikir program ini sangat tepat sekali. Subsidi BBM kepada masyarakat sangat tepat dengan adanya QR Code. Karena mungkin selama ini, dengan tidak adanya QR Code tidak bisa meminimalisir terjadi salah sasaran. Awalnya tidak seberapa menghiraukan mungkin karena masih bisa ngisi," ungkap salah satu warga, Aminudin Ilham, Senin (11/11/2024).
Warga Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto ini mengatakan, jika hampir seluruhnya SPBU di Kabupaten dan Kota Mojokerto sudah menerapkan QR Code untuk pembelian Pertalite. Sehingga ia yang setiap hari bekerja mengendarai kendaraan roda empat secara otomatis harus download aplikasi Mypertamina.
"Tanggal 6 kemarin, saya baru download aplikasi. Kalau paham bisa cepat. Saya cari panduan dari Youtube, daftar buat akun, motret kendaraan, nopol kendaraan, STNK, KTK kayak pengajuan hutang ke bank. Sejam menunggu verifikasi barcode, selesai. Memang ini perlu dilakukan semoga bermanfaat dan subsidi ke masyarakat tepat sasaran," ujarnya.
Sementara warga lainnya, Muzzaki mengaku belum memiliki QR Code Pertalite.
"Proses, tahap terakhir belum selesai. Foto mobil dari depan dan belakang karena posisi di garasi sehingga bagian depan tidak terlihat jadi belum sempat mengisi foto mobil tampak depan. Sebenarnya tidak lama," katanya.
Menurut warga Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto ini, selama ini belum ada dampak yang dirasakan karena penerapan belum dilakukan di sejumlah SPBU di luar Mojokerto. Meskipun diperlakukan namun masih diperbolehkan membeli sehingga hal tersebut belum berdampak pada pembelian BBM subsidi Pertalite.
"Meski saya belum punya QC Code tapi tidak pernah ditolak hanya disarankan. Biasanya beli Partelite Rp200 ribu, terakhir beli hari Minggu kemarin di SPBU daerah Bangil (Pasuruan). Kalau QR Code saya rasa tidak ada masalah tapi justru yang meresakan mobil dengan kapasitas mesin (CC) di atas 1.400 CC tidak diperbolehkan membeli Pertalite," tuturnya.
Ini lantaran mobil miliknya yakni Kijang LGX dengan kapasitas 1.800 cc. Ia mengaku masih belum tahu mobil miliknya tersebut apa sudah tidak diperbolehkan membeli BBM subsidi jenis Pertalite. Lantaran selama ini karena belum penerapan pembelian dengan QR Code belum benar-benar diterapkan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sendiri sudah menggelar sosialisasi penerapan QR Code subsidi BBM di Aula Kantor Kecamatan Magersari pada, Selasa (24/09/2024) lalu. Tujuannya sebagai upaya pengawasan dan pengendalian penyaluran subsidi BBM pertalite agar tepat sasaran.
Kegiatan edukasi ke masyarakat berbentuk sosialisasi terkait dengan penggunaan QR code kali ini diikuti oleh seluruh Ketua RW, Lurah dan Camat se Kota Mojokerto. Serta menghadirkan narasumber dari Sales Brand Manager (SBM) Fuel Retail III PT Pertamina Patra Niaga, Dimas Mulyo.
PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mencatat sedikitnya sudah ada 260 SPBU dari 1.029 unit telah melaksanakan uji coba penggunaan QR Code bagi konsumen Pertalite atau BBM subsidi. Sebanyak 260 SPBU yang melaksanakan uji coba penggunaan QR Code tersebut tersebar di 31 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga mencatat hingga 4 November 2024 pukul 13.00 WIB, ada 747.748 mobil di Jatim yang terdaftar sebagai pembeli Pertalite memakai QR Code. Di wilayah Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Tuban, Lamongan ada sebanyak 83.140 kendaraan yang sudah mendaftar.
Editor : Trisna Eka Adhitya