MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei pemilihan kepala daerah 2024 di Kota Mojokerto. Survei dilakukan pada tanggal 17-23 Oktober 2024 dengan menggunakan metodologi multi stage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 440 responden dengan margin of error kurang lebih 4,8%.
“Tentunya survei ini masih sangat fresh karena pengambilan sampling lapangan baru bebarapa hari yang lalu dan kita yakini hasil survei ini ada di tingkat kepercayaan 95% dengan keadaan sesuguhnya dilapangan,” jelas Budi Prasetyohadi Selaku Direktur LSI Denny JA.
Temuan survei LSI Denny JA terbaru ini, elektabilitas Ika Puspitasari sebagai Calon Walikota Petahana jauh unggul yaitu di angka 64,5%, sedangkan Junaedi Malik selaku penantang masih di angka 19,5%, dan swing voters sebesar 16%.
Direktur LSI Denny JA Budi Prasetyo Hadi menjelaskan, Selisih 45% keunggulan Ika Puspita Sari dari penantangnya Junaedi Malik, membuat posisi Ika Puspita Sari sebagai incumbent saat ini sangat aman, karena di sisa waktu yang hanya tersisa kurang lebih hanya satu bulan sebelum pelaksanaan pemilihan unggul sangat jauh. Ning Ita hanya tinggal menjaga momentum untuk bisa memenangkan Pilkada di Kota Mojokerto.
"Sementara itu, Kuatnya elektabilitas Ika Puspitasari ini tidak terlepas dari tingkat kesukaan yang tinggi secara personal masing-masing calon, tingkat kesukaan terhadap Ika Puspitasari paling tinggi yaitu di angka 90,7%, Rachman Sidharta Arisandi 84,4%, Junaedi Malik 73,3%, dan Khusnun Amin 67,7%," jelasnya.
Selain itu Tingkat Pengenalan Ika Puspitasari sangat tinggi di 99,8%, artinya hanya 0,2% saja masyarkat Kota Mojokerto yang tidak mengenal Ning Ita. Sedangkan tingkat kesukaan Junaedi Malik 75%.
Tingginya elektabilitas Ika Puspitasari juga turut didasari oleh tingkat kepuasaan terhadap kinerja Ika Puspitasari sebagai Walikota di angka yang tinggi, yaitu 85%, tingkat keberhasilan kinerja di angka 86%. Angka kepuasan dan keberhasilan petahana yang sudah mencapai angka 75-80% sangat tinggi peluangnya untuk terpilih kembali di pilkada 2024 ini.
"Angka kepuasan dan keberhasilan yang tinggi ini menjadi faktor utama masyarakat menginginkan incumbent menjadi Walikota kembali di tahun 2024, yaitu di angka 70,7% dibanding yang tidak menginginkan yang hanya di angka 13,4%," pungkas Budi.
Editor : Trisna Eka Adhitya