KEDIRI, iNews.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mewanti-wanti kader dan jajaran pengurus Nahdlatul Ulama (NU) untuk tak terlibat politik praktis menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pelanggaan untuk hal itu PBNU tak segan memberikan sanksi.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, jika ada kader atau pengurus yang terindikasi terlibat politik praktis maka akan diberikan peringatan hingga dua kali hingga pembekuan pengurus.
"Langsung kami terbitkan surat peringatan tertulis tahap satu, diulangi lagi surat tertulis tahap dua, diulangi lagi dibekukan. Pokoknya tidak boleh," kata Gus Yahya saat berkunjung ke Kantor PCNU Kabupaten Kediri, Minggu (6/3/2022) malam.
Ucapan Gus Yahya itu tak hanya gertak sambal. Sebelumnya, PBNU pernah memanggil Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi dan Sidoarjo, yang diduga terkait dengan dukung mendukung bakal calon presiden.
Ketua PCNU Banyuwangi dipanggil setelah PBNU menerima laporan agenda politik Pemilu Presiden 2024 yang diduga melibatkan PCNU Banyuwangi. Bahkan terdapat kegiatan yang digelar di kantor PCNU Banyuwangi pada Rabu (19/1/2022) dengan mendatangkan salah satu bakal calon presiden.
Sementara itu, untuk pemanggilan PCNU Sidoarjo dari laporan kegiatan yang diinisiasi DPC PKB Sidoarjo dan diduga melibatkan seluruh MWCNU se-Kabupaten Sidoarjo.
Selain menyampaikan pernyataan agar para kader dan pengurus tidak terlibat politik praktis, Kiai Yahya juga menyampaikan agenda kerja NU pasca muktamar.
"Dua bulan sesudah Muktamar, PBNU telah berhasil mendapatkan agenda kerja yang sangat signifikan, sehingga insya Allah dalam eksekusinya akan membuat kita sibuk selama lima tahun mendatang," katanya.
Dia mengatakan, NU telah menyusun banyak program untuk kemaslahatan umat. Seperti misalnya pengembangan kampung nelayan yang mencapai 90 titik di seluruh Indonesia, lalu pemanfaatan hutan sosial di seluruh Indonesia hingga 5 ribu hektare dan beragam program lainnya. Pihaknya juga mengatakan, PBNU juga mempunyai program untuk mencetak 10 ribu wirasantri.
Mereka bukan hanya diberikan pelatihan tapi dididik menjadi pengusaha. Dalam kegiatan itu, juga dihadiri sejumlah pengurus PCNU dari sekitar Kediri yakni Kota Kediri dan daerah lainnya. Hadir pula sejumlah pengurus PBNU lainnya termasuk KH Anwar Iskandar yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan, Kota Kediri. Acara ini berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat.
Editor : Trisna Eka Adhitya