MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Pasangan Cabup-Cawabup Mojokerto nomor urut 1, Ikfina Fahmawati dan Sa'Dulloh Syarofi (Gus Dulloh) kembali melanjutkan kampanye tatap muka di wilayah Kecamatan Mojosari, Rabu (9/10/2024). Dalam kegiatan tatap muka bersama masyarakat Desa Menanggal tersebut, Cabup Ikfina menekankan pentingnya stabilitas harga pangan di Kabupaten Mojokerto.
Dihadiri mayoritas audiens yang merupakan emak-emak, mereka sangat berdampak ketika barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Upaya yang dilakukannya dalam kepemimpinan di pemerintahan daerah Mojokerto, tetap berkomitmen mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tidak mengalami kenaikan secara siginifikan.
Ia mengatakan sederet program dalam pemerintahannya salah satunya adalah pemantauan harga pangan melalui aplikasi Sinergi Smart. Dia mengambil contoh, kenaikan harga beras di Kabupaten Mojokerto yang kondisinya jauh lebih baik, jika dibandingkan dengan daerah lain.
"Kemarin beras naik, tapi kalau bapak/ ibu membandingkan kenaikan harga beras di Kabupaten Mojokerto ini masih dalam kondisi lebih baik, terkendali. Jadi kenaikannya tidak signifikan. Karena daerah lain, naiknya lebih tinggi ketimbang Kabupaten Mojokerto. Karena ada Sinergi Smart untuk pemantauan harga kebutuhan pokok," jelasnya.
Cabup Mojokerto nomor urut 1, mengungkapkan setiap pagi hari dirinya memantau langsung harga kebutuhan pokok (Bapokting) dari laporan di 20 pasar melalui Sinergi Smart.
"Saya tahu setiap hari perkembangan harga kebutuhan pokok, karena kita punya sistem Sinergi Smart. Kita menempatkan orang di 20 pasar se-Kabupaten Mojokerto," ujar Ikfina.
Menurutnya, jika ada harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan maka pemerintah daerah akan segera melakukan intervensi, dengan menggelar pasar murah.
"Saya memantau setiap hari, kalau ada kebutuhan pokok kita langsung eksekusi. Segera kita lakukan operasi pasar murah. Kita turunkan dengan harga murah, sehingga dapat menekan kenaikan harga tersebut," cetusnya.
"Kita berupaya stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar, supaya masyarakat tetap bisa beli di 20 pasar. Tetapi tetap memperhatikan agar pedagang juga tidak rugi," sambung Ikfina.
Kenaikan harga komoditas juga sangat mempengaruhi laju inflasi di Bumi Majapahit. Namun selama kepimpinannya,
inflasi di Kabupaten Mojokerto relatif stabil.
Laju inflasi tahun kalender (kumulatif) Kabupaten Mojokerto, dari Januari 2024 hingga September 2024 mencapai 1,42 persen. Sedangkan, inflasi tahun ke tahun (YoY) periode September 2023 hingga September 2024 sebesar 2,01 persen.
Bahkan inflasi justru mengalami penurunan dari bulan Agustus 2024, sebesar 0,13 persen. Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, dalam periode September Tahun 2024.
"Banyak program-program yang sudah berjalan, kita berbicara inflasi. Kita tidak akan diam saja melihat kenaikan harga kebutuhan pokok di 20 pasar. Ini adalah kinerja pemerintah daerah, untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto," pungkasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya