JAKARTA, iNews.id - Pengusaha perminyakan tanah air, Arifin Panigoro dikabarkan meninggal dunia. Arifin wafat pada Minggu 27 Februari 2022 di Rochester Minneapolis, Amerika Serikat (AS).
Dari pesan singkat yang beredar, disebutkan Arifin Panigoro meninggal pada Minggu (27/2/2022) pukul 02.29 waktu AS atau Senin (28/2/2022) dinihari sekitar pukul 03.29 WIB.
Wafat di usia 76 tahun, Arifin merupakan Alumnus Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973 yang merintis usaha sebagai kontraktor instalasi listrik door to door.
Pada tahun 1980 pria kelahiran Bandung 14 Maret 1945 mendirikan Meta Epsi Drilling Company (Medco). Pada saat itu industri minyak booming di era akhir tahun 70-an, Arifin Panigoro jitu melihat peluangan untuk masuk ke bisnis perminyakan.
Perkenalannya di dunia perminyakan dimulai ketika dia memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan di tahun 1981. Bermitra dengan para pemain asing, Arifin Panigoro kemudian menggarap proyek-proyek jaringan pipa perminyakan yang lebih besar.
Medco kemudian dikenal saat memulai usaha pengeboran minyak tahun 1981 yang salah satu modalnya dari bantuan pemerintah. Dua tahun kemudian, pengusaha berdarah Gorontalo ini memutuskan untuk mendirikan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab), perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan baja terintegrasi, mulai dari teknik, pengadaan bahan, pembuatan dan pengujian bahan, serta pemasangan konstruksi baja.
Tujuan Multifab adalah untuk mendukung kebutuhan Grup Medco dan permintaan industri minyak dan gas serta sektor terkait terutama yang ada di negara tersebut. Setelah mendapatkan kesuksesan dengan bisnis pengeboran minyak dan gas, Grup Medco pun mulai memperluas gurita bisnis mereka.
Pada tahun 1993, Grup Medco mengakuisisi Bank Saudar. Pada tahun yang sama, Grup Medco juga telah mengakuisisi 300 km2 konsesi kelapa sawit di pulau Kalimantan. Akuisisi itu berdasarkan rencana manajemen Grup Medco untuk memberikan stabilitas jangka panjang dalam pasokan energi.
Salah satu tonggak sejarah Medco ialah ketika melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing sebab perusahaan minyak tertua di Indonesia itu sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco. Kini Medco menjadi sebuah gergasi nasional. Lini bisnis Grup ini sudah kian merambah ke berbagai sektor usaha.
Rencananya, jenazah Arifin Panigoro akan dibawa di rumah duka, Jalan Jenggala I, Jakarta. "Manajemen beserta seluruh Pegawai Medco Group turut belasungkawa dan duka cita sedalam-dalamnya dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan dan ketabahan," tulis manajemen Medco dalam keterangan resminya.
Editor : Trisna Eka Adhitya