MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Pagar kuno sepanjang 150 meter berhasil ditemukan Tim arkeolog dari Balai Pelestari Kebudayaan Jawa Timur. Pagar yang berada di situs Bhree Kahuripan di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto itu kemungkinan merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada era Tribuana Tunggadewi.
Penemuan pagar ini menambah penemuan baru di situs Bhree Kahuripan yang memiliki luas sekitar 6,5 hektar. Proses penggalian dilakukan tim arkeolog selama 25 hari.
Pagar kuno tersebut terbuat dari batu bata merah, membentang sejauh 150 meter ke arah timur dengan kedalaman pondasi antara 1 hingga 1,5 meter dan ketebalan mencapai 150 sentimeter. Di antara pagar tersebut, juga ditemukan bagian yang menonjol yang diduga sebagai pilar pagar kuno.
Muhammad Ikhwan, salah satu arkeolog dari Balai Pelestari Kebudayaan Jawa Timur, menjelaskan bahwa berdasarkan angka tahun di batu yoni, Candi Bhree Kahuripan dibangun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yakni sekitar tahun 1350 hingga 1389 Masehi.
"Dalam penggalian ini, kami juga menemukan beberapa anak tangga yang diduga sebagai pintu gapura masuk. Meski belum sepenuhnya digali, pagar kuno ini jelas mengelilingi situs Bhree Kahuripan," ungkap Ikhwan.
Candi Bhree Kahuripan didirikan untuk mengenang jasa baik tokoh yang sudah wafat dalam bentuk monumen. Meski demikian bangunan ini juga difungsikan sebagai bangunan suci pada masa itu.
Penemuan ini menambah daftar panjang situs bersejarah yang ditemukan di wilayah Mojokerto. Dengan adanya penemuan baru ini memberikan gambaran lebih jelas tentang kejayaan Kerajaan Majapahit.
Struktur pagar kuno ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang peradaban masa lalu dan mendorong pelestarian situs sejarah di Indonesia.
Editor : Trisna Eka Adhitya