MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) melakukan seleksi atlet angkat besi menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024. Kegiatan yang berlangsung di GOR Gajah Mada Kota Mojokerto ini diikuti 107 peserta dari 19 Kabupaten/Kota dan menjadi cabor pertama yang mengadakan Kejurprov.
Ketua Pengprov PABSI Jatim Jefry Tagore mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat berkompetisi di antara atlet angkat besi di tingkat Jatim.
"Sasarannya adalah atlet Puslatda jatim ini kekurangan kompetisi, bahwa kompetisi terakhir yang kita ikuti adalah Bulan Juli 2023," ungkapnya, saat ditemui di sela kegiatan, Sabtu (29/6/2024).
Selama ini Pengprov PABSI Jatim telah memiliki berbagai program latihan bagi para atlet Puslatda. Mulai dari program latihan ke Batu untuk merasakan suhu yang berbeda dari biasanya, hingga program training camp di China.
Dengan adanya kejuaraan ini, Jefry juga ingin memunculkan atlet-atlet angkat besi baru yang nantinya mampu bersaing hingga tingkat internasional. Oleh karena itu, dalam kompetisi ini pihaknya menurunkan kategori umur hingga paling rendah berusia 10-11 tahun dengan tujuh kategori.
Untuk kategori angkatan, kompetisi ini menghadirkan tiga nomor. Nomor Snatch, Clean and Jerk, dan Angkatan Terbaik.
Untuk angkat besi putri, terdapat pertandingan kelas 45 kg, 49 kg, 55 kg, 59 kg, 64 kg, 71 kg, dan 71+ kg. Sedangkan untuk putra terdapat kelas 49 kg kg, 55 kg, 61 kg, 67 kg, 73 kg, 81 kg, 81+kg.
"Putri 7 kelas mulai 45, 50, 55 dan seterusnya, putra juga mulai dari kelas 49, kita ambil dari kelas bawah dulu, jadi ada 7 kelas putra, 7 kelas putri, tapi masing-masing orang ini bisa mendapatkan 3 medali emas, jadi di dalam satu nomor itu ada 3 jenis angkatan yang mendapatkan medali," katanya.
atlet putri yang berlaga di Kejurprov PABSI Jatim. (Foto: Trisna Eka Adhitya)
Sementara itu, Ketua Koni Jatim Muhammad Nabil mengaku mendukung kegiatan ini. Menurutnya PABSI Jatim menjadi cabor pendahulu yang mengadakan Kejurprov.
"Kejurprov ini lebih strategis lagi karena atlet-atlet Puslatda disuruh tanding juga, salah satu keperluannya adalah mengukur posisi atlet-atlet Puslatda sampai dimana, mengukur atlet-atlet pemula sampai dimana," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, dengan adanya kompetisi ini mmampu meningkatkan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi kompetisi. Apalagi dalam ajang ini para atlet muda juga dapat berkompetisi.
Kompetisi ini pun diharapkan dapat menjadi ajang regenerasi agar cabor angkat besi mampu terus berprestasi. Karena dengan adanya kompetisi ini dapat mengukur mana atlet-atlet yang berprestasi berdasarkan pilihan objektif.
"Ini sebuah ikhtiar yang sangat bagus, sangat ideal dan sangat strategis, kenapa ideal karena kegiatan ini berdimensi jangka panjang, tidak hanya hari ini, dan yang paling jelas bukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya insidentil atau ramai-ramai acara, atau kewajiban atau amanah organisasi saja," pungkasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya