SURABAYA, iNews.id - Ratusan sopir truk demo di depan kantor Dishub Jatim Jl A.Yani Surabaya. Mereka menolak kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan pelarangan truk Over Dimension Over Loading (ODOL). Demo sopir yang tergabung dalam Driver Logistik Community ini membuat kemacetan karena mereka masing masing membawa truk berukuran besar.
Koordinator lapangan Driver Logistik Community, Supriyanto mengatakan kebijakan tersebut membuat takut sopir truk lantaran berpotensi tidak bisa bersaing jika menggunakan truk kecil.
“Kami minta kebijakan itu dibatalkan. Karena ini sangat merugikan kami,” ujar Supriyanto.
Peserta aksi mendesak, ada solusi terkait kebijakan itu. Sebab kebijakan itu dinilai sangat merugikan sopir dan pengusaha truk. "Batalkan kebijakan yang merugikan," tegas Supriyanto diikuti komunitas sopir truk dari seluruh Jawa Timur.
Supriyanto menjelaskan, penolakan juga kerap didapati dari ekspedisi maupun pabrik jika membawa truk berukuran kecil. “Karena barang yang kami bawa butuh ruang udara dan perlindungan panas matahari. Saya harap pemerintah maklum itu untuk kebutuhan masyarakat indonesia,” tegasnya.
Terpisah, Kadishub Jatim, Nyono menegaskan, pihaknya hanya memfasilitasi tempat pembahasan. "ODOL kewenangan BPTD XI Ditjenhubdat Kemenhub," Tarang Nyono.
Saat ini, truk yang Over Dimension dan Over Load kini diburu Kementerian Perhubungan untuk razia. Karena kelebihan muatan menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur mengungkapkan, pertemuan yang dihadiri sejumlah stakeholder Jawa Timur ini, menemukan kesepakatan bahwa truk yang over load melanggar akan ditindak. Karena itu, ketinggian tajuk tidak boleh melebihi 1,7 meter dari ketinggian bak truk. Sementara untuk panjang bak truk sesuai buku uji kir.
Editor : Trisna Eka Adhitya