JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Kabupaten Jombang semakin kreatif dan mandiri di tengah keterbatasan dalam ruang dan gerak. Mereka mengubah limbah kayu menjadi miniatur perahu layar yang unik hingga memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Limbah kayu biasanya dibuang begitu saja. Namun, di tangan WBP Lapas Jombang, limbah tersebut bisa dijadikan kreasi seni yang bernilai jual, mulai dari kapal layar mini hingga meja dan kursi yang indah," kata Kasi Binadik & Giatja Lapas Kelas IIB Jombang, Epa Fatimah, Kamis (25/4/2024).
Lapas Jombang selama ini terus mengembangkan potensi warga binaan atau narapidana melalui pembinaan kemandirian kerajinan tangan yang bisa menjadi bekal keterampilan setelah selesai menjalani masa hukuman. Adapun pembinaan kemandirian itu dilaksanakan di ruang khusus bengkel kerja lapas setempat.
Epa mengatakan program pembinaan kemandirian itu telah melahirkan serangkaian produk seni yang mengagumkan di antaranya pembuatan miniatur kapal layar, yang dilakukan oleh warga binaan pada Selasa 23 April 2024 lalu.
Pembuatan kerajinan miniatur kapal layar serta beberapa produk hasil karya warga binaan itu rencananya akan dipamerkan dalam memperingati hari bhakti pemasyarakatan ke 60 di Lapas Kelas I Surabaya, Jawa Timur.
"Bahwa Pembinaan kemandirian itu tidak hanya mengajarkan keterampilan tetapi juga nilai-nilai kerja tim, ketekunan dan kreativitas. Miniatur kapal layar yang dihasilakn oleh warga binaan tidak hanya membanggakan tetapi juga mewakili potensi yang luar biasa dalam pembinaan kemandirian dan rehabilitasi di dalam sistem pemasyarakatan," ujar Epa.
Sebagai bagian dari pembinaan kemandirian, warga binaan di Lapas Jombang mendapatkan pelatihan teknis dan pengembangan kewirausahaan. "Bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga pembelajaran tentang tanggung jawab dan kemandirian," kata dia.
Setelah menyelesaikan program pembinaan, tantangan bagi para WBP tidak berhenti begitu saja. Menurut Epa, pemasyarakatan juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh para WBP dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi mereka setelah kembali ke masyarakat. "Kami ingin mereka memiliki bekal yang cukup kuat untuk bisa sukses dan mandiri di luar sana," ujarnya.
Kepala lapas Jombang, Margono memberikan apresiasi atas kreativitas dan kemandirian para warga binaan. Menurut dia, dalam masa pembinaan di Lapas, pihaknya berupaya tidak hanya menyediakan hukuman, tetapi juga peluang untuk pembelajaran dan pengembangan diri.
"Kami memberikan pembinaan dan pelatihan kepada warga binaan untuk mempersiapkan mereka agar bisa kembali bermasyarakat. Melalui keterampilan, dukungan mental dan emosional, serta program rehabilitasi yang holistik, agar warga binaan dapat membangun pondasi yang kuat untuk masa depan lebih baik," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto