MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Perlintasan kereta api tak berpalang paling rawan menimbulkan adanya korban kecelakaan. Seperti sebelumnya yang terjadi di Kabupaten Jombang, akhir Juli kemarin.
Kecelakaan melibatkan KA 423 (Rapih Dhoho) dengan mobil tepatnya di km 85 antara Stasiun Jombang-Sembung. Ini menyebabkan enam orang meninggal dunia serta dua lainnya mengalami luka berat.
Hal itu lantas menjadi perhatian khusus Satlantas Polresta Mojokerto untuk melakukan tindakan preventif. Seperti terhadap perlintasan kereta api tak berpalang yang ada di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon.
Kasatlantas Polresta Mojokerto, AKP M. Puteh Rinaldi menyampaikan untuk rel kereta api yang tak berpalang pintu ini menjadi perhatian pihaknya saat ini. Empat upaya pun dilakukan agar jangan sampai perlintasan kereta api tak berpalang menimbulkan kecelakaan.
"Kami akan belaksanakan patroli dan himbauan kepada para pengguna jalan. Kemudian memberikan baju rompi dan lampu senter kepada petugas yang jaga agar lebih kelihatan pengguna jalan, terutama saat malam hari," terang Puteh, Jum'at (4/8/2023).
Selain itu juga pihaknya akan memasang tulisan banner agar pengendara bisa waspada.
"Kemudian berkoordinasi dengan Pemkot Dishub dan instansi terkait utk usulan pembangunan palang pintu dan petugas jaga yang tetap," lanjutnya.
Di wilayah hukum Polresta Mojokerto sendiri ada lima perlintasan kereta api. Mayoritas semua sudah memiliki palang pintu.
Itu seperti di Jalan Baypass, Jalan Pahlawan, Jalan Majapahit dan Jalan Brawijaya.
"Total perlintasan sebidang rel kerata api yang ada di wilayah Hukum Polres Mojokerto Kota ada lima," imbuhnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya