MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Sinead O'Connor bukan hanya penyanyi berbakat dengan suara khas nan merdu. Sinead dikenal kerap lantang mengambil sikap dan menyuarakan ketidaksepakatannya.
Ada banyak cerita yang bisa diingat tentang penyanyi asal Irlandia ini. Salah satun yang menarik disimak adalah perjalanan Sinead hingga akhirnya memutuskan menjadi mualaf.
Pada akhir 1990-an, muncul kabar bahwa Sinead ditahbiskan sebagai seorang imam katolik melalui sebuah gereja ortodok di Irlandia. Hal tersebut sontak mengundang respon pihak Vatikan.
Gereja Katolik Roma menganggap penahbisan wanita sebagai imam adalah tindakan tidak sah.
Pengangkatan Sinead sebagai imam bermula dari pernyataan Sinead dalam penampilan di RTÉ's Late Late Show. Sinead memberi tahu pembawa acara, Gay Byrne, bahwa jika dia bukan penyanyi, dia ingin menjadi seorang pendeta Katolik.
Mendengar pernyataan tersebut, Uskup Michael Cox dari Gereja Katolik dan Apostolik Ortodoks Irlandia (sebuah kelompok Katolik Independen yang tidak bersekutu dengan Gereja Katolik) menghubungi Sinead. Setelah itu prosesi penahbisan pun dilakukan.
Setelah penahbisannya, Sinead menyebut bahwa dia ingin dipanggil Bunda Bernadette Mary.
Kontroversi Sinead dalam hal keagamaan tak berhenti di situ. Sinead kerap menyuarakan protes terhadap isu kekerasan seksual oleh pihak gereja Katolik Roma.
Dalam sebuah wawancara bulan Oktober 2002, dia menghargai iman Kristennya yang memberinya kekuatan untuk hidup dan mengatasi dampak pelecehan di masa kanaknya.
Dalam wawancara Juli 2007 dengan Christianity Today, Sinead menyatakan bahwa dia menganggap dirinya seorang Kristen dan dia percaya pada konsep inti Kristen tentang Trinitas dan Yesus Kristus. Sinead menyatakan keyakinannya bahwa Tuhan memiliki rasa cinta yag sama kepada semua makhluk.
Namun, isu kekerasan seksual terhadap anak yang menyandung pihak gereja Katolik Roma tak bisa membuat Sinead tenang. Pada 26 Maret 2010, Sinead tampil di Anderson Cooper 360° untuk berbicara tentang skandal pelecehan seksual Katolik di Irlandia.
Dua hari kemudian, tanggal 28 Maret 2010, Sinead memberi pernyataan yang diterbitkan dalam edisi Minggu The Washington Post tentang skandal yang terjadi padanya di Magdalena Assylum saat remaja.
Sinead sempat pula menulis untuk Sunday Independent. Ia menyebut Vatikan sebagai "sarang setan" dan menyerukan pendirian "gereja alternatif".
Tak lama setelah pemilihan Paus Fransiskus, dia menggambarkan jabatan Paus sebagai "jabatan anti-Kristen". Kemudian, pada Agustus 2018, melalui surat terbuka, dia meminta Paus Fransiskus untuk mengucilkannya, seperti yang dia minta dari Paus Benediktus XVI dan Paus Yohanes Paulus II.
Pada bulan Oktober 2018, O'Connor memeluk Islam, menyebut keputusan ini sebagai "kesimpulan alami dari perjalanan teolog cerdas manapun".
Proses pengucapan syahadat tersebut dilakukan di Irlandia oleh teolog Islam Sunni Syekh Umar Al-Qadri. Dia juga mengganti namanya menjadi Shuhada' Davitt.
Sebelumnya, pada tahun 2017, Sinead tealah mengubah nama resminya menjadi Magda Davitt. Lalu saat asuk Islam pada Oktober 2018 , dia mengadopsi nama Shuhada sebagai nama depan.
Nama Sinead resmi menjadi Shuhada Sadaqat setelah pertengahan 2019 ia mengubah nama belakangnya dari Davitt menjadi Sadaqat.
.
Editor : Trisna Eka Adhitya