PANGKALPINANG, iNewsMojokerto.id - Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi kebanyakan orang memang membuat tingkat stress meningkat. Namun hal itu tidak berlaku bagi pemuda asal Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Pasca pria yang akrab disapa Pije ini mengalami PHK sebagai tenaga honorer di Pemkot Pangkalpinang, pemuda 28 tahun itu tak habis akal untuk membuat dirinya sukses budidaya burung Murai Batu.
Pasca mengalami kenyataan pahit PHK sekitar 4 tahun silam, dirinya dipaksa memutar otak agar tetap memiliki penghasilan. Dari hobi memelihara burung berkicau yang ditekuninya, ia pun memutuskan untuk memulai usaha budidaya murai batu untuk menghapus kegalauannya.
Tak memiliki lahan untuk budi daya, dirinya harus memutar otak lagi. Alhasil, pekarangan rumah kerabat di Kelurahan Opas Indah, Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkalpinang menjadi tempat dirinya membuat kandang untuk budidaya murai batu.
Sejak membudidayakan burung kicau jenis murai batu dirinya kini mampu menghasilkan cuan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya, berkali-kali lipat dari gaji honorernya dulu.
"Awalnya itu dari hobi, setelah di PHK iseng-iseng menekuni usaha ini. Alhamdulillah kini penghasilan di atas Rp10 juta perbulannya," kata Pije, Senin (9/1/2023).
Bukan tanpa rintangan, jatuh bangun merintis usahanya itu telah dilalui Pije hingga kini menemukan formula paten, untuk menghasilkan murai batu ekor panjang si petarung handal dengan gaya dan kicauan merdu.
Saat ini ada 20 pasang indukan di kandang budidaya. 10 pasang sedang dalam masa produksi, sedangkan 10 pasang lainnya mengalami pergantian bulu atau yang dikenal dengan istilah mabung alias moulting dalam bahasa Inggrisnya, yang membuat indukan harus istirahat total.
"Per kandang itu hasilnya tidak bisa diprediksi, ada yang dua hingga empat ekor anak murai batu, tapi rata-rata tiga ekor," ujarnya.
Agar hasilnya maksimal, bayi murai yang berumur tiga hingga enam hari akan dipisahkan dengan induknya untuk meloloh atau proses memberi makan menggantikan induk burung. Bayi burung diberi pakan utama berupa telur kroto dan jangkrik.
Anak burung murai batu biasanya akan siap jual jika sudah berusia dua atau tiga bulan dengan harga bervariasi tergantung jenisnya.
"Bisanya satu anak murai batu dijual dari harga Rp1,5 hingga Rp3 juta. Yang datang beli memang ada pelanggan maupun dari penghobi," ucapnya.
Tak hanya memiliki kandang budidaya, Pije juga punya toko burung di Jalan Martadinata Pangkalpinang, tak juah dari kandang budidaya murai batu miliknya. Terkadang ia juga melayani pembelian hingga keluar daerah.
Kisah inspiratif pemuda ini diharapakan menginspirasi banyak pemuda dan orang lainnya. Pandai lah manfaatkan peluang, jadikan hobi sebagai ladang penghasil cuan.
Editor : Trisna Eka Adhitya