Situs Siti Inggil sebagai Pertapaan
Situs Siti Inggil juga dikenal masyarakat setempat dengan nama Lemah Geneng. Ada juga masyarakat yang menyebutnya dengan Tanah Tahta.
Bangunan utama situs yang merupakan benda purbakala hanya berupa struktur dari bata merah kuno dengan luas sekitar 15x15 meter persegi dan tinggi lebih dari 1 meter.
Para arkeolog mengenali bangunan ini sebagai mandapa atau batur. Mandapa atau batur adalah bagian latar atau pondasi dengan tiang kayu dan atap ijuk. Sejenis pendapa yang dikenal hari ini.
Masyarakat setempat meyakini lokasi tersebut sebagai tempat Prabu Wijaya banyak berhening diri untuk mendapat kebijaksanaan dan solusi masalah kerajaan. Meski demikian, data sejarah mengenai hal itu belum ditemukan.
Bagi mereka yang datang ke Siti Inggil hari ini, fungsi situs ini tidak jauh dari aktivitas kebatinan dan spiritual. Orang-orang datang ke Siti Inggil untuk bertapa dan berziarah.
Editor : Trisna Eka Adhitya