MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Persoalan menemukan jati diri adalah persoalan yang dihadapi semua orang. Khususnya bagi yang menginjak usia remaja.
Dalam kasus tertentu, tidak sedikit pula orang dewasa yang merasa tidak cukup mengenal diri sendiri. Pertanyaannya seberapa pentingkah hal itu?
Dengan mudah orang menjawab penting. Namun, apa sebenarnya manfaat mengenali diri sendiri? Mengapa hal itu menjadi urgen?
Berikut ini uraian khusus yang dilansir Tim iNews dari laman Betterup. Mengenali diri sendiri ternyata merupakan pangkal pangkal kesehatan psikologis seseorang.
Apa itu mengenal diri sendiri?
Mengenal diri sendiri bisa dimulai dari mengetahui jawaban-jawaban personal yang berkaitan dengan identitas. Pertanyaan yang meliputi hal tersebut dapat berupa hal-hal berikut ini:
- Mengenal hal-hal umum favorit seperti hobi, makanan, aktivitas, lagu, warna, dan sebagainya.
- Mengenal hal-hal umum yang tidak disukai bisa juga berupa makanan, aroma, tempat, dan lain-lain.
- Mengenali sifat yang disukai dari diri sendiri.
- Menjawab apa yang menjadi keinginan terpendam.
- Bagaimana memaknai kebahagiaan?
- Mengenali momen yang paling membahagiakan atau membanggakan dalam hidup.
- Apa yang dibayangkan mengenai hidup ideal.
- Adakah hal-hal yang disesali?
- Apa pendapat diri mengenai uang atau kekayaan?
Banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar yang bisa dijawab untuk mengenali diri sendiri. Mengenal diri sendiri adalah soal menemukan apa yang membuat diri tergerak.
Manfaat mengenali diri
Di usia remaja, adalah fase yang wajar saat diri berusaha mengenali keyakinan dan nilai-nilai yang dipercaya. Termasuk mengenali nilai-nilai yang bertolak belakang dengan hal itu.
Dengan demikian, orang akan lebih siap untuk merespon perbedaan situasi. Hal ini berkaitan dengan manajemen konflik seseorang.
Orang yang mengenali diri sendiri juga mengetahui batasan pribadi. Artinya, bisa menerima kapan harus terus berjalan dan kapan perlu berhenti untuk menimbang kemungkinan yang lebih positif.
Manfaat mengenali diri sendiri membuka peluang lebih besar terhadap jalur yang lebih jelas dalam kehidupan profesional. Minat, bakat, dan potensi yang dimiliki mungkin bisa diarahkan untuk memperoleh pencapaian.
Di lingkungan sosial, orang yang mengenal diri sendiri bisa lebih mudah mengarahkan diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Ia juga bisa membantu orang lain mencapai cara berinteraksi yang sehat.
Di dunia yang penuh dengan ekspektasi, hidup secara autentik atau idealis tentu hampir mustahil. Oleh karena itu, seseorang perlu berkompromi.
Baik dalam kapasitasnya menekan ego, maupun mengarahkan komunitasnya ke arah yang membangun. Hal ini membantu seseorang lebih berempati dan mempertimbangkan nilai keberadaannya di tengah orang lain.
Terlepas dari keanehan, kekurangan, dan rasa tidak aman yang dimiliki, orang yang mengenal dirinya sendiri lebih terbuka untuk belajar mencintai diri sendiri dan menerima.
Orang yang mengenali diri sendiri dapat menjelajahi dunia dengan lebih percaya diri. Ia matang secara emosional sehingga mampu mengelola kondisi psikisnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya