PACITAN, iNewsMojokerto.id - Cuaca buruk terus mengancam wilayah Pacitan Jawa Timur. Setelah laporan mengenai longsor di salah satu titik, kini terjadi luapan sungai yang memaksa 97 kepala keluarga (KK) terisolasi.
Penyebabnya adalah putusnya jembatan antardusun di area sungai Grindulu, Pacitan, Jawa Timur. Akibatnya, sebanyak 97 KK di Dusun Ketarjo pun tak berkutik menyelamatkan diri keluar wilayah.
Pondasi dan alas jembatan dilaporkan ambrol sepanjang 10 meter. Jembatan itu hanyut terbawa arus Sungai Grindulu yang meluap.
Pemicu tak lain dan tak bukan adalah cuaca hujan deras yang mengguyur wilayah Pacitan tanpa henti. Wadah sungai Grindulu pun tak sanggup menampung debit airnya.
Kini jembatan myang ambrol itu hanya terisa 35 meter dan tak bisa difungsikan. Warga terpaksa diam diri di rumah di tengah cuaca tinggi.
Sekretaris Desa Mlati, Imam Busro, mengatakan, jembatan beton itu putus setelah hujan deras turun lebih dari tiga jam pada Rabu (16/11/2022) sore. Kondisi itu menyebabkan Sungai Grindulu meluap.
Akhirnya pondasi jembatan tergerus dan berujung ambrol.
"Selain hujan deras, sungai juga meluap akibat aliran dari Jawa Tengah. Ini sudah kedua kalinya. Ada warga satu dusun, sekitar 97 KK yang terisolasi," ujarnya.
Jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalur penghubung antardesa dan kota kecamatan.
"Memang masih ada jalur lain, tapi harus memutar sejauh 6 kilometer," katanya.
Imam berharap jembatan yang rusak ini bisa direspon dengan segera. Dia berharap jembatan tersebut segera diperbaiki dan dibuat jembatan darurat.
Imam menyebut soal akses perkonomian warga dan jalan ke sekolah yang dihubungkan jembatan itu. Terwujudnya jembatan ini tentu amat merugikan warga setempat.
Terlebih lagi, wilayah Pacitan dan sekitarnya dilaporkan masih berada pada intensitas hujan tinggi. Akses jalan yang aman menjadi penting untuk situasi tersebut.
Editor : Trisna Eka Adhitya